TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi masalah pertahanan, Tantowi Yahya, membenarkan jika pembelian helikopter VVIP TNI Angkatan Udara masuk dalam rencana modernisasi alat utama sistem persenjataan TNI AU tahun 2014-2019. Komisi Pertahanan pun menyetujui adanya pengadaan helikopter baru untuk orang-orang penting Indonesia.
Tapi yang menjadi masalah, kata Tantowi, sampai saat ini Komisi I DPR belum pernah membicarakan rencana pembelian helikopter VVIP dengan pemerintah. Pernyataan Tantowi ini bertolak belakang dengan pernyataan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengenai pembelian helikopter AgustaWestland AW-101. "Kami belum ada pembicaraan soal itu," kata politikus Partai Golkar ini di Gedung DPR, Selasa, 1 Desember 2015.
Tantowi juga tak yakin dengan pengakuan TNI AU yang telah melakukan pembelian AgustaWestland. Alasannya, Komisi I belum pernah menyetujui dana untuk membeli helikopter buatan Italia tersebut.
Ia pun menyayangkan langkah pemerintah dan TNI AU yang lebih tertarik membeli helikopter dari luar negeri ketimbang produksi PT Dirgantara Indonesia. Padahal perusahaan pelat merah ini bisa memproduksi helikopter VVIP. Helikopter VVIP TNI AU Super Puma merupakan buatan PTDI.
Sesuai rencana, Komisi I DPR akan bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, Rabu besok. Agenda pertemuan antara DPR dan TNI AU ini akan membicarakan Bandara Halim Perdanakusuma. Tapi Tantowi mengatakan ada kemungkinan masalah pembelian helikopter VVIP ikut dibahas. "Kami akan lihat dinamika besok untuk bertanya soal helikopter," katanya.
INDRA WIJAYA
Baca juga
3 Hal Ini yang Bikin Ketua DPR Setya Novanto Sulit Ditolong!
Penjara Dijaga Buaya: Kenapa Bandar Narkotik Tak Akan Takut?