TEMPO.CO, Ohio - Seorang pendeta di Amerika Serikat menikahi remaja 19 tahun yang hamil di luar nikah dan mendapat restu dari istri tuanya. Pendeta berusia 60 tahun yang melayani sebuah gereja di Mansfield, Ohio, tersebut mengaku senang dengan restu dari istrinya yang berusia 44 tahun tersebut. "Seluruh situasi bekerja dengan baik untuk kami bertiga," kata Thom Miller, sang pendeta.
"Saya satu-satunya yang diperbolehkan untuk memiliki lebih dari satu pasangan dan kedua istri saya memahami dan menghargai itu," ujar Miller. Miller bertemu Reba Kerfootruba, 19 tahun, tujuh tahun setelah dia menikahi istri pertamanya, Belinda. Baik Reba maupun Belinda tidak pernah mempermasalahkan status mereka. Mereka bahagia dan saling menyayangi satu sama lainnya.
"Saya ingin memiliki wanita lain di rumah, karena itu hal yang indah seperti memiliki saudara di sekitar. Thom adalah cinta dalam hidupku dan Reba adalah berkat dalam hidup saya, jadi semuanya behagia," kata Belinda.
Reba mengaku pernikahannya dengan pasangan yang sudah menikah awalnya dipermasalahkan keluarga dan teman-teman, tapi sekarang mereka mendukungnya. "Mereka senang selama saya bahagia," katanya, seperti yang dilansir NY Post pada 30 November 215.
Reba mengakui tidak senang berbagi suaminya dengan wanita lain. "Tapi aku mencoba tidak cemburu dan ketika bukan waktu saya dengan Thom, saya hanya mencoba menyibukkan diri dengan pergi keluar dengan teman-teman," kata Reba. "Bayi itu akan memiliki dua ibu, dan aku baik-baik saja dengan."
Baca Juga:
Miller sekarang membangun rumah yang lebih besar sehingga dia dapat membagi waktunya untuk dua wanita itu. Dia percaya gaya hidup poligami memperkuat ikatan keluarga diantara mereka.
Menurut undang-undang Federal Amerika Serikat, Poligami adalah sesuatu yang ilegal dan diberlakukan di seluruh negara bagian. Selain itu dalam ajaran kristen pun memiliki lebih dari satu istri adalah perbuatan dosa. Namun Miller berpendapat bahwa mereka memiliki hak untuk hidup dengan cara apapun yang mereka mau selama tidak menyakiti siapa pun.
NY POST | YON DEMA