TEMPO.CO, Cape Town – Pengeran Harry menegaskan dirinya sebagai “anti-selfie” saat ia menolak untuk berfoto bersama seorang gadis remaja dalam kunjungannya di Afrika Selatan, akhir pekan lalu.
Ketika dirinya diminta untuk berfoto oleh seorang anggota Yayasan Desmond Tutu, sang pangeran mengatakan: "Maaf, saya anti-selfie."
Pernyataan tersebut dilontarkan Pangeran Harry setelah dirinya memberikan bintang kehormatan Order of the Companion of Honour kepada mantan Uskup Desmond Tutu dalam sebuah acara yang digelar Desmond and Leah Tutu Legacy Foundation.
Ini bukan kali pertama putra bungsu Pangeran Charles itu menegaskan dirinya tak menyukai aksi narsis tersebut.
Dalam kunjungannya ke Australia awal tahun ini, Pangeran Harry mengecewakan seorang gadis remaja yang mendekatinya untuk selfie bersama.
"Tidak, saya benci selfie," kata sang pangeran. "Serius, kamu harus keluar dari kebiasaan itu. Saya tahu kamu masih muda, tapi selfie itu tidak bagus."
"Ambil saja foto seperti biasa,” pria 31 tahun itu menambahkan.
Meski begitu, Pengeran Harry juga sempat sedikit lunak dalam menerapkan kebijakan “anti selfie”-nya.
Saat berkunjung ke Estonia tahun lalu dalam rangka menabur bunga bagi para korban perang di Freedom Square di Tallinn, ia menyempatkan diri berpose untuk selfie dengan seorang wanita berambut pirang yang cantik.
Berbeda dengan Pengeran Harry, anggota keluarga Kerajaan Inggris lainnya sangat terbuka dengan selfie.
Kakaknya, Pengeran William, tak keberatan ber-selfie bersama sejumlah orang di Sydney. Demikian juga dengan kakak ipar Pangeran Harry, Kate Middleton.
Sementara itu, pamannya, Pangeran Andrew, menjadi anggota keluarga Kerajaan Inggris pertama yang mengambil dan mempublikasikan foto-foto selfie-nya tahun lalu.
Menurut Duta Besar Amerika Serikat di Ingggris, Matthew Barzun, Ratu Elizabeth II juga kurang menyukai kebiasaan selfie. “Ia mengaku merasa janggal saat melihat semua orang memegang handphone dan merindukan kontak mata saat berbicara di depan publik," kata Barzun.
TELEGRAPH | A. RIJAL