TEMPO.CO, Yangoon - Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Thein Sein dan pemimpin militer Min Aung Hlaing pada Rabu, 2 Desember 2015. Pertemuan tersebut menjadi pertemuan pertama mereka sejak partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), memenangkan pemilihan umum bersejarah pada awal November lalu.
Meskipun NLD memenangkan suara telak dalam pemilu, tapi partai itu membutuhkan hubungan kerja sama dengan militer yang kuat agar pemerintah Suu Kyi dapat berjalan lancar.
BERITA MENARIK
Foto Intim Pasha Ungu-Angel, Asli atau Palsu? Ini Buktinya
Papa Minta Saham, Muladi: MKD Semua Orang Setya Novanto
Suu Kyi yang mengundang kepala militer dan Presiden Thein Sein untuk membahas rekonsiliasi nasional. "Suu Kyi akan bertemu presiden di kediaman resminya, Rabu pagi, dan kepala militer di kantornya di sore hari," kata Zaw Htay, seorang pejabat senior dari Kantor Presiden, Senin, 30 November 2015.
Seperti yang dilansir Reuters pada 30 November 2015, Htay mengatakan pertemuan tersebut bersifat rahasia dan akan ditutup untuk media.
Win Htein, seorang anggota senior NLD, membenarkan pertemuan tersebut tapi menolak untuk memberikan rincian apa pun tentang materi yang akan dibahas dalam pertemuan.
SIMAK JUGA
Sudah Dibilang Jangan Beristri Dua, Pendeta Ini Tetap Ngotot
Ada Foto Intim Mirip Pasha Ungu-Angel Karamoy, Netizen Ribut
NLD akan menjadi partai dominan ketika parlemen baru Myanmar resmi bekerja pada Februari 2016. Adapun anggota militer akan menjadi kelompok oposisi terbesar. Konstitusi menjamin anggota terpilih dari militer adalah seperempat dari total jumlah kursi di kedua parlemen.
Komandan militer, Min Aung Hlaing, juga memiliki tiga kementerian kuat yang dijamin piagam. Ini memberinya suatu pegangan yang kuat pada birokrasi Myanmar.
REUTERS | YON DEMA
BACA JUGA
TERUNGKAP: Kalimat Terakhir Pilot QZ8501 Sebelum Jatuh
Pramugara Usir Si Pria demi Gadis Langsing, Ini Gara-garanya