Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buruh Anak Ini Diupah Rp 125 Ribu Per Bulan  

image-gnews
Para pekerja garmen bekerja 6 sampai 6 setengah hari per minggu dengan mendapatkan upah minimum pekerja garmen yang telah ditetapkan oleh pemerintah Bangladesh. dailymail.co.uk
Para pekerja garmen bekerja 6 sampai 6 setengah hari per minggu dengan mendapatkan upah minimum pekerja garmen yang telah ditetapkan oleh pemerintah Bangladesh. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Dhaka - Ribuan anak-anak Bangladesh bekerja di industri tekstil secara tidak manusiawi. Foto-foto terbaru seputar anak-anak yang bekerja di industri tekstil di Bangladesh menunjukkan realitas suram ribuan anak yang dipaksa bekerja berjam-jam menjahit label pada produk pakaian dan sederet pekerjaan lain.

Pabrik-pabrik tekstil tempat anak-anak itu bekerja membuat pakaian untuk pasar lokal dan India.  Pabrik-pabrik itu juga menyediakan produk pakaian dengan merek-merek internasional terkenal. Namun pabrik-pabrik itu beroperasi sebagai pabrik subkontrak. Alhasil, sulit untuk melacak dari mana semua pakaian itu berasal.

Fotografer Claudio Montesano Casillas mengungkap realitas mengejutkan tentang anak-anak di pabrik-pabrik garmen tanpa pengawasan aparat keamanan Bangladesh. Anak-anak tampak kelelahan bekerja.

Casillas tak sengaja mengunjungi pabrik yang mengeksploitasi anak-anak. Saat itu ia melakukan tur 'Old Dhaka' sebelum kemudian terpana dan tertarik dengan kondisi tempat itu.

Pabrik subkontrak atau informal itu terdiri atas sebuah ruangan dengan 15 mesin jahit, tanpa pintu keluar darurat dan alat pemadam kebakaran. Anak-anak yang tidak sekolah bertugas dengan sejumlah besar pekerjaan mulai dari bordir, menempel hiasan dan logo pada kain, hingga membersihkan mesin.

"Di dalam pabrik garmen ini pekerja bekerja selama enam hari dan setengah hari pada hari Minggu. Pada hari Minggu mereka bekerja dari fajar sampai senja untuk upah minimum. Para pekerja tidur di dalam pabrik atau menyewa ruangan di sebelah pabrik," kata Casillas seperti dilansir dari laman Daily Mail, 30 November.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka datang dari desa ke kota mencari pekerjaan dan memimpikan kehidupan yang lebih baik," Casillas menambahkan.

Industri garmen Bangladesh adalah pengekspor terbesar kedua produk bahan tekstil setelah Cina dengan catatan keselamatan pekerja yang buruk. Menurut catatan Daily Mail, lebih dari 1.100 orang meninggal karena kebakaran di pabrik garmen di luar Dhaka pada tahun 2013. Peristiwa ini merupakan kecelakaan industri terburuk di Bangladesh.

Menurut UNICEF, sekitar satu juta anak-anak usia 10 sampai 14 tahun bekerja sebagai pekerja anak di Bangladesh. Anak-anak dan karyawan dewasa mendapatkan upah kurang dari 800 taka Bangladesh per bulan atau sekitar Rp 125 ribu per bulan. Mereka yang beruntung bisa mendapatkan 1.950 taka (lebih dari Rp 300 ribu).

DAILY MAIL | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Ilustrasi. mid-day.com
Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.


Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.


Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan


Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Ilustrasi pasangan suami istri konsultasi dengan dokter. shutterstock.com
Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.


Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Merantau ke kota besar untuk bekerja dan memperbaiki nasib juga terjadi di negara Bangladesh. Karenanya setiap menjelang perayaan hari besar seperti Idul Fitri, warga yang merantau akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama sanak keluarga. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang wajib dilakukan oleh para orang perantauan di Bangladesh. dhakatribune.com
Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.


Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Warga Hindu menari bersama dengan tubuh berlumuran bubuk pewarna saat merayakan Festival Durga Puja di Dhaka, Bangladesh, India, 23 Oktober 2015. Ap Photo
Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.


Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Kota Dhaka, Bangladesh tergenang dengan air banjir bercampur darah kurban Idul Adha. Independent.co.uk Edward Rees
Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.


Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

REUTERS/Suhaib Salem
Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.


Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Bayezid Hossain. Cover Asia Press/Qamruzzaman
Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.


Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

TEMPO/Tony Hartawan
Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.