TEMPO.CO, London - Kantor berita Sky merilis hasil jajak pendapat atas sikap orang Inggris terhadap seruan Donald Trump yang melarang muslim memasuki negaranya pada Rabu, 16 Desember 2015. Jajak pendapat tersebut menyebutkan, satu dari tiga orang Inggris mendukung larangan sementara bagi muslim yang ingin masuk ke Inggris, sama seperti gagasan kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik tersebut, yang melarang muslim memasuki Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu.
Seperti dikutip dari situs Sky, sebanyak 29 persen masyarakat Inggris melarang muslim, yang bukan warga negara Inggris, datang ke negara mereka. Namun mayoritas warga Inggris, sebanyak 51 persen, menentang pernyataan yang dilontarkan oleh Trump tersebut. Bahkan 43 persen di antaranya menyatakan sangat menentang.
Survei tersebut juga menyatakan orang tua yang berusia 55 tahun ke atas lebih bersimpati atas pernyataan Trump. Hanya 38 persen orang tua di Inggris yang menentang larangan tersebut. Sebanyak 67 persen atau dua dari tiga orang yang memilih United Kingdom Independence Party pada Mei lalu pun menyatakan dukungannya atas larangan bagi muslim masuk ke Inggris.
Selain itu, 32 persen orang Inggris juga setuju teroris harus diberi perlakuan khusus di Inggris. Mereka pun meminta seruan Trump harus dipertimbangkan dengan serius oleh politikus Inggris.
Jajak pendapat tersebut dilakukan oleh Sky setelah Trump menyerukan agar masyarakat memantau masjid dan melarang umat Islam memasuki Amerika Serikat. "Kita perlu menutup total pintu masuk bagi muslim ke Amerika Serikat sampai perwakilan negara mengetahui apa yang sedang terjadi," katanya.
Trump menyampaikan hal itu sebagai buntut dari serangan bom di Paris, Prancis, dan San Bernardino, California. Pernyataan tersebut merupakan seruan Trump yang paling provokatif selama kampanye pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat.
SKY | ANGELINA ANJAR SAWITRI