Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trekking Asyik Curug Bidadari-Gunung Pancar

image-gnews
Area persawahan dusun Cibingbin. Salah satu etape dalam rute trekking Curug Bidadari (Bojongkoneng) - Gunung Pancar (karang Tengah), Kabupaten Bogor. Foto: Sinung Nugroho
Area persawahan dusun Cibingbin. Salah satu etape dalam rute trekking Curug Bidadari (Bojongkoneng) - Gunung Pancar (karang Tengah), Kabupaten Bogor. Foto: Sinung Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Bagi anda para penggemar trekking (jelajah alam), tentu menyukai medan yang tidak monoton. Sebuah rute yang terdiri dari beragam tantangan: ladang, sawah, menyeberangi sungai, pedusunan, hingga tanjakan-tanjakan pebukitan. Jika ya, maka jalur Curug Bidadari di desa Bojong Koneng hingga ke Gunung Pancar (keduanya di wilayah Kabupaten Bogor) layak dicoba. Ini sekaligus bisa menjadi pilihan berbeda untuk mengisi liburan anda.

Tempo bersama seorang rekan menjajal jalur tersebut pada Senin (21/12) lalu. Perjalanan dimulai lewat tengah hari dari Curug Bidadari Sentul Paradise Park yang dulunya bernama Curug Bojongkoneng. Untuk masuk ke kawasan wisata curug dengan sajian utama air terjun ini mesti menebus tiket seharga Rp 25 ribu.

Etape pertama dari perjalanan ini adalah menuju dusun Cibingbin. Kami menyusuri jalan setapak yang dimulai dari bagian ujung area curug menuju ladang-ladang luas. Cuaca sedikit mendung saat itu, dan udara terasa dingin menyegarkan. Tak banyak tanjakan dan turunan yang curam di rute ini. Meski demikian berjalan secara santai sangat disarankan karena ini baru tahap awal seluruh penjelajahan.

Medan yang berselang-seling antara ladang dan persawahan menjadikan panorama sekeliling tidak membosankan. Belum lagi bonus menyeberangi kali lewat jembatan bambu, kian melengkapi unsur petualangan ringan hari itu. Tetapi pejalan seyogyanya juga tetap waspada dengan kemungkinan penghuni asli alam bebas, yakni hewan liar seperti ular. Langkah kami sempat terhenti mendadak, ketika dari sebuah rumpun bambu tiba-tiba melesat seekor ular sepanjang 1 meter berwarna coklat tua. Hewan melata itu memotong lintasan kira-kira 1,5 meter di depan kami, sebelum masuk ke semak di seberang.

Berjalan menyusuri pematang sawah yang luas, menapaki terasering, menuju dusun yang belum diketahui posisinya, bisa menyebakan kehilangan titik tujuan. Untunglah kami banyak berjumpa bapak-bapak tani yang dengan senang hati menunjukan arah.

Dusun Cibingbin kami temukan setelah menuntaskan sebuah tanjakan yang lumayan tinggi. Lagi-lagi, sebelum tanjakan ini kami menyeberangi kali yang amat jernih. Saya sempat membasuh muka menyegarkan diri.

Dari dusun ini, rute kedua menuju Gunung Pancar diawali lagi-lagi dengan menyusuri sawah-sawah luas di seberang sungai lebar berarus cukup deras. Tak ada jembatan, jadi kami mesti meniti batu-batu dan terjun ke sungai untuk sampai ke persawahan.

Perjalanan melintasi persawahan lumayan sulit karena pematang yang berlumpur bekas hujan deras. Dalam kondisi seperti ini baru terasa manfaat megenakan sepatu khusus mendaki yang bergerigi pada alasnya. Sebab, kalau hanya memakai sepatu sport biasa, seperti kami kenakan saat itu, resiko tergelincir cukup tinggi. Apa boleh buat, kondisi itu membuat kecepatan kami jauh berkurang. Tenaga pun lumayan terkuras.

Tetapi keadaan tak seburuk yang anda bayangkan. Karena berdiri di keluasan sawah, memandang ke depan, nun jauh di sana terlihat panorama yang mempesona. Dua buah bukit berwarna hijau karena kerimbunan vegetasi, tegak berdiri seperti mengundang para penyuka olahraga trekking. Lembah diantara kedua bukit itulah yang menjadi titik akhir perjalanan kami. Itu berarti kami harus mencadangkan kekuatan untuk melakukan pendakian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendakian dimulai persis diujung area persawahan yang berbatasan dengan kaki bukit. Mula-mula jalan setapak masih cukup terlihat jelas, tapi kian lama kerimbunan semak setinggi manusia dan tetumbuhan lain bagai menutup lintasan. Tak apa, karena sebenarnya jalurnya masih terlihat.

Satu-satu kami melangkah, dan bergantian memimpin di depan. Saya selalu mengingat pesan Pak Tani yang kami temui sebelum pendakian, agar selalu setia pada jalur. “Karena kalau tidak nanti bisa tersesat di hutan,” kata dia. Sesekali memang terdapat percabangan, atau jalur terpotong kali, yang membuat kami berdiskusi menentukan arah yang mesti diambil.

Bagaimana dengan GPS atau fasilitas peta pada browser internet di telepon genggam? Kami tak bisa sepenuhnya mengandalkan teknologi buatan manusia itu, karena kadang sinyal tak mampir di tempat ini. Tetapi bukankah hal itu justru membuat perjalanan menjadi menarik? Kami kembali bisa menggunakan logika dan insting, peralatan anugerah Tuhan, yang sudah otomatis tertanam, di setiap individu.

Ketika semak dan ilalang yang rapat mulai berganti dengan pohon pinus, saya sedikit lega. Ini berarti titik finish sudah tak jauh lagi. Memang sudah cukup tinggi pendakian sejak dari sawah tadi. Kami istirahat sejenak, dan berbalik memandang jauh ke seberang. Terlihat sawah dan dusun yang kami sambangi beberapa saat lalu di bawah sana. Dan, oh, agak lebih jauh lagi terlihat curug Bidadari dengan air terjunnya yang bagai tirai uap menari-nari. Sungguh, ini bagai lukisan-lukisan bergaya mooi-indie jaman dulu.

Tetapi kami tak bisa berlama-lama. Sebentar lagi matahari akan tenggelam, dan kami tak ingin kesulitan mencari jalur diantara semak belukar. Dengan tenaga tersisa, kami menempuh tanjakan terakhir untuk sampai ke batas hutan Pinus yang menjadi lokasi wisata alam Gunung Pancar, di desa Karang Tengah, Babakan Madang, Citeureup. Saat itu, masih tersisa cahaya matahari menerpa pucuk-pucuk pinus, mengiringi langkah kami.

Berjalan selama lebih dari setengah hari, menempuh belasan kilometer, dan kembali bertegur sapa dengan alam bebas, sungguh cara yang berarti untuk mengimbangi hari-hari sibuk di kota besar. Alam bebas seperti rute terbaik bagi individu untuk menjadi dirinya sendiri.

Tulus Wijanarko

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serba-serbi Cuti Bersama dan Libur Lebaran 2024

10 hari lalu

Daftar tanggal merah bulan Maret 2024 ada sekitar 4 hari, yakni tanggal 11, 12, 29, dan 31 Maret. Berikut rincian hari libur dan cuti bersamanya. Foto: Canva
Serba-serbi Cuti Bersama dan Libur Lebaran 2024

Pemerintah telah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama 2024


Libur Panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek, PT KAI di Divre III Palembang Siapkan 16.618 Tiket

50 hari lalu

Penumpang memasuki kereta tujuan Tanjung Karang Lampung di Stasiun Kereta Api Kertapati Palembang, Sumsel, 19 Juli 2015. Volume penumpang arus balik di stasiun pada H+2 Lebaran sebanyak 24.250 orang dan diprediksi akan melonjak pada H+3 dan H+4. ANTARA/Yahanan Sulam
Libur Panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek, PT KAI di Divre III Palembang Siapkan 16.618 Tiket

PT Kereta Api Indonesia atau KAI Divre III Palembang menyiapkan total 16.618 tiket kereta dalam menyambut libur panjang yang akan dimulai Kamis besok.


Perkiraan Cuaca Ekstrem Menjelang Libur Panjang Pekan Kedua Februari 2024

54 hari lalu

Pengunjung Car Free Day di kawasan Bundaran HI mengenakan payung saat diguyur hujan, Jakarta, Ahad, 12 Februari 2023. Dilansir dari BMKG, perkiraan cuaca Jakarta berpotensi hujan sedang lebat sampai sepekan ke depan, warga dihimbau  mempersiapkan diri termasuk kebugaran tubuh untuk menghadapi cuaca ekstrem. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
Perkiraan Cuaca Ekstrem Menjelang Libur Panjang Pekan Kedua Februari 2024

Perkiraan cuaca BMKG mencatat potensi cuaca ekstrem menjelang libur panjang peringatan Isra Miraj dan Imlek 2024. Lihat peta sebaran daerahnya!


Ganjil Genap di Jakarta Minggu Ini Cuma Berlaku 4 Hari, Ini Alasannya

25 September 2023

Rambu kawasan lalulintas di Jl MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin 9 Mei 2022. Polda Metro Jaya kembali menerapkan pemberaturan ganjil genap di 13 ruas jalan DKI Jakarta. Ganjil genap Jakarta kembali diterapkan usai momen libur dan cuti bersama Lebaran 2022. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Ganjil Genap di Jakarta Minggu Ini Cuma Berlaku 4 Hari, Ini Alasannya

Ganjil genap di Jakarta pekan ini hanya berlaku di hari Senin hingga Rabu, 25-27 September 2023 dan juga hari Jumat, 29 September 2023.


Jadwal Libur Sekolah untuk SD-SMA Tahun 2024

14 September 2023

Murid baru kelas 1 SDN 010 Cidadap berkumpul bersama wali kelas pada hari pertama sekolah pasca libur kenaikan kelas, 17 Juli 2023. Sekolah ini hanya memiliki 15 murid baru di kelas 1 berdasarkan seleksi zonasi. TEMPO/Prima Mulia
Jadwal Libur Sekolah untuk SD-SMA Tahun 2024

Berikut adalah jadwal libur sekolah jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK tahun 2024 untuk semester genap.


Pemerintah Tetapkan 27 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama pada 2024

12 September 2023

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy membetikan keterangan saat melaksanakan Salat Idul Adha 1444 Hijriah di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 28 Juni 2023. Muhammadiyah melaksanakan shalat Idul Adha 1444 Hijriah lebih awal dari ketetapan pemerintah. Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pemerintah Tetapkan 27 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama pada 2024

Penetapan hari libur nasional dan cuti bersama 2024, menurut Muhadjir, merupakan pedoman bagi masyarakat dalam merancang aktivitas di tahun mendatang.


Perdana Menteri Australia Setuju Libur Nasional Jika Timnas Perempuan Juara Dunia

14 Agustus 2023

Pemain timnas sepak bola wanita Australia, Emily van Egmond melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang timnas Sepak Bola Wanita Nigeria dalam kualifikasi grup B Piala Dunia Wanita 2023 di Brisbane Football Stadium, Brisbane, Australia, 27 JUli 2023. REUTERS/Dan Peled
Perdana Menteri Australia Setuju Libur Nasional Jika Timnas Perempuan Juara Dunia

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mendukung seruan untuk libur umum jika tim sepak bolanya memenangkan Piala Dunia Wanita.


Libur Panjang Idul Adha 2023, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan

25 Juni 2023

Rambu kawasan lalulintas di Jl MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin 9 Mei 2022. Polda Metro Jaya kembali menerapkan pemberaturan ganjil genap di 13 ruas jalan DKI Jakarta. Ganjil genap Jakarta kembali diterapkan usai momen libur dan cuti bersama Lebaran 2022. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Libur Panjang Idul Adha 2023, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan

Polda Metro Jaya meniadakan sistem ganjil genap (gage) selama periode libur panjang Idul Adha 1444 H.


Siap-siap Long Weekend, Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 28-30 Juni

20 Juni 2023

Ilustrasi kalender kerja. shutterstock.com
Siap-siap Long Weekend, Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 28-30 Juni

Pemerintah menambah hari libur nasional Idul Adha dengan adanya dua hari cuti bersama.


Ribuan Pengunjung Padati Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta di Libur Kenaikan Isa Almasih

19 Mei 2023

Warga saat berwisata di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa, 24 April 2023. Kawasan Kota Tua dipadati wisatawan yang memanfaatkan libur Lebaran 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ribuan Pengunjung Padati Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta di Libur Kenaikan Isa Almasih

Pengunjung dari dalam negeri maupun mancanegara memadati Kawasan Wisata Kota Tua di Taman Sari, Jakarta Barat, di hari Kenaikan Isa Almasih.