Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hajar Polisi, Anak Politikus Golkar Terancam Ditangkap  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Ilustrasi. (Unay Sunardi)
Ilustrasi. (Unay Sunardi)
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Sektor Mariso mengagendakan pemeriksaan terhadap Irfan, anak politikus Partai Golkar, Nasran Mone, di markasnya, Kamis, 7 Januari, sekitar pukul 11.00 Wita. Irfan diharapkan kooperatif dengan memenuhi panggilan penyidik Korps Bhayangkara. Bila mangkir, kepolisian menyiapkan upaya jemput paksa terhadap Irfan yang sudah ditetapkan tersangka.

BACA: Dua Anaknya Hajar Polisi, Politikus Golkar Minta Maaf

"Kami tunggu tersangka besok (Kamis) untuk diperiksa. Kalau tidak datang, ya kami akan melakukan penangkapan," kata Kepala Polsek Mariso Komisaris Choiruddin kepada Tempo, Rabu, 6 Januari. Kepolisian tidak akan melayangkan panggilan kedua sebelum melakukan upaya penjemputan paksa mengingat status Irfan sudah tersangka.

Choiruddin menuturkan pihaknya tidak sebatas mengagendakan pemeriksaan terhadap Irfan, melainkan juga sang kakak, Hendra. Hingga kini, status Hendra masih terduga pelaku penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Brigadir Kepala Mulyadi. Choiruddin menyebut tidak menutup kemungkinan sang kakak turut ditetapkan tersangka bila Irfan menyebut keterlibatannya.

BACA: Aniaya Polisi, Anak Politikus Golkar Makassar Jadi Tersangka

Hingga kini, Polsek Mariso baru menetapkan Irfan sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 351 KUHP juncto Pasal 170 KUHP ayat 1 tentang penganiayaan dan pengeroyokan. Atas perbuatannya, putra politikus senior Golkar itu terancam hukuman 5 tahun 6 bulan penjara. "Kami masih telisik pihak yang lain yang ikut melakukan pemukulan," tutur Choirudin.

Penetapan tersangka Irfan, menurut Choiruddin, dilakukan berdasarkan dua alat bukti yang cukup kuat, di antaranya hasil visum korban dan keterangan saksi. Kepolisian telah memeriksa rekan Bripka Mulyadi, Komisaris Laras, yang berada di lokasi saat penganiayaan dan pengeroyokan itu terjadi. "Saksi melihat langsung dari jarak satu meter," ujarnya.

BACA: Anak Politikus Golkar Hajar Polisi, Kenapa Mereka Tak Dibui?

Kasus itu bermula saat Bripka Mulyadi berada di Jalan Mappanyuki, Minggu, 3 Januari. Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Selatan dan Barat itu turun dari mobilnya untuk mengurai kemacetan di lorong arah Jalan Dr Sam Ratulangi-Jalan Mappanyuki. Dari belakang, ternyata ada mobil Hendra yang tidak sabaran dan terus membunyikan klakson.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mulyadi mencoba menenangkan Hendra, tapi tetap saja anak bekas legislator Makassar itu marah-marah. Berselang beberapa saat, saat Mulyadi melanjutkan perjalanan, Hendra terus membunyikan klakson mobilnya. Tiba di depan Warkop Dottoro, mobil korban dihentikan. Seketika itu, Hendra bersama Irfan yang berada di warkop langsung mengeroyok polisi itu.

BACA: Anak Politikus Golkar Hajar Polisi, Inilah Janji Kapolda

Kepada penyidik, Mulyadi mengaku dipukuli pada bagian kepala, punggung, dan perut. Ia tidak melawan lantaran di sekitar lokasi banyak warga yang mengenal kedua pelaku. Mulyadi langsung melaporkan kejadian itu ke Markas Polsek Mariso. Kasus penganiayaan polisi oleh anak politikus Golkar mendapat perhatian, termasuk dari Kepala Polda Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Pudji Hartanto Iskandar.

Dimintai konfirmasi secara terpisah, Nasran Mone menolak berkomentar terkait dengan kelanjutan proses hukum, termasuk agenda pemeriksaan anaknya di Markas Polsek Mariso, Kamis, 7 Januari. "Maaf, saya no comment dulu," tutur bekas legislator Makassar itu. Sebelumnya, Nasran tidak membantah anaknya memukuli Bripka Mulyadi. Tapi yang terjadi bukan murni pengeroyokan. "Sempat berkelahi."

Nasran mengharapkan kepolisian tidak melanjutkan kasus itu lantaran ulah anaknya tidak disengaja. Ia meminta perkara itu diselesaikan dengan jalur kekeluargaan. Nasran mengaku sudah meminta maaf kepada Bripka Mulyadi maupun institusi kepolisian. Pemukulan yang dilakukan anaknya terjadi spontanitas. Terlebih, sang anak sedang dirundung masalah rumah tangga sehingga cepat emosi.



TRI YARI KURNIAWAN

BERITA MENARIK
Dua Mahasiswi Cantik Bikin Heboh, Jual Diri di Jalanan
Arab Saudi Mau Berdamai dengan Iran, Ini Syaratnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat bersepda di area Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?


PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

14 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.


Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

15 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) beserta jajaran dalam konferensi pers pengarahan Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.


Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

15 hari lalu

Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.


Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

16 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ditemui usai acara deklarasi dukungan Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. Kedua Ormas itu mendukung kembali dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.


Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

16 hari lalu

Pengarahan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) kepada Bakal Calon Kepala Daerah dan Bakal Calon Wakil Kepala Daerah kader Partai Golkar pada Pilkada Serentak 2024. Acara ini diadakan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.


Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

19 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 3 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.


Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

20 hari lalu

Ilustrasi pengeroyokan. survivalmastery.com
Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.


Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

24 hari lalu

Warga Desa Pakel, Banyuwangi, saat berunjuk rasa di depan Pengadilan Tinggi Surabaya di Jalan Sumatera, Surabaya, Rabu, 13 Desember 2023. Dok TeKAD GARUDA
Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

Polresta Banyuwangi menargetkan kedua belah pihak berdamai dan situasi kamtibmas khususnya di Desa Pakel kondusif.


Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

25 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.