TEMPO.CO, Jakarta - Serangan sporadis kelompok teroris menggunakan kombinasi bom dan senjata terjadi di Hotel Splendid di Ouagadougou, ibu kota Burkina Faso, sebuah negara di Afrika, Jumat malam waktu setempat. Hotel bintang empat itu biasa digunakan para staf PBB dan ekspatriat Barat.
Serangan tersebut serupa dengan yang terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis kemarin. Sama dengan di Jakarta, para penyerang juga menyasar kedai kopi yang dikenal sebagai tempat kongkow para ekspatriat Barat. Kafe itu bernama Cappuccino.
Juru bicara PBB di Ouagadougou, Emile Kabore, berkata kepada CNN bahwa dia yakin para pegawai PBB menginap di hotel tersebut.
Seorang saksi mata bernama Gilbert mengatakan pasukan keamanan sudah tiba di lokasi, tapi mereka memutar untuk menghindari kontak langsung dengan penyerang. "Namun kami tahu pasti orang-orang bersenjata itu tidak akan keluar dari hotel hidup-hidup," katanya.
Kedutaan Besar Prancis di Burkina Faso merilis pernyataan pada laman resminya bahwa insiden itu adalah "serangan teroris dan mendesak warga negaranya kembali ke rumah dan menjauhi hotel itu, Cafe Cappuccino, dan Jalan Kwame N'Krumah".
Sedangkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ouagadougou mencuit, "Kami mengikuti terus situasi di pusat kota tersebut."
Pada Sabtu siang, sekitar pukul 11.00 WIB, BBC melaporkan, dalam kejadian itu, ada sekitar 20 orang yang tewas dan 30 orang lainnya terluka. Sekitar 30 orang juga sempat disandera para teroris, tapi akhirnya berhasil dibebaskan lewat operasi militer. Menteri Pekerjaan Umum Clement Sawadogo termasuk di antara sandera yang dibebaskan. Belum jelas apakah masih ada sandera yang dikuasai teroris di dalam hotel tersebut.
ANTARA | BBC