TEMPO.CO, Jakarta - Usulan Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada Presiden Joko Widodo agar menggratiskan seluruh kendaraan melintas di Jembatan Suramadu diamini oleh DPRD Kabupaten Bangkalan.
Wakil Ketua DPRD Bangkalan Abdurrahman mengatakan penggratisan itu diyakini akan mampu meningkatkan perekonomian Pulau Madura terutama Kabupaten Bangkalan. "Dengan gratis, ongkos pengiriman barang dan jasa jadi lebih murah," kata dia, Rabu, 20 januari 2016.
Bahkan, Abdurrahman yakin, investasi yang selama 7 tahun tidak muncul di Bangkalan pasca beroperasi Suramadu, dengan sendiri akan terus tumbuh jika pemerintah menggratiskan seluruh moda kendaraan melintas di jembatan terpanjang di Indonesia tersebut."Banyak positif timbang negatifnya bila Suramadu digratiskan," ujar dia.
Toh, lanjut dia, selama ini keberadaan Suramadu tidak meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Bangkalan karena tidak dapat bagi hasil. "Sebaiknya digratiskan saja," terang dia.
Wakil Bupati Bangkalan Mondir Rofi'I punya pendapat berbeda. Ketua DPC PKB Bangkalan ini menilai belum saatnya Suramadu digratiskan. "Ongkos di Suramadu masih dibutuhkan sebagai 'protect'," kata dia.
Menurut Mondir, Bangkalan memang butuh banyak investasi agar cita-cita menjadi kawasan industri di Madura bisa terealisasi. Namun, kata dia, investasi yang tidak serampangan, harus tetap dipilah agar tidak merusak adat istiadat dan kultur dalam budaya masyarakat Madura. "Jangan sampai warga Bangkalan tidak jadi tuan di rumahnya sendiri," ungkap dia.
Mondir melihat ada ancaman yang bisa membuat warga Bangkalan akan tersisih dalam pembangunan madura. Belum digratiskan saja, kata dia, tanah-tanah di sekitar jembatan Suramadu sudah banyak dibeli orang-orang luar daerah. "Kalau digratiskan total, penguasaan tanah oleh orang akan semakin banyak, saya tidak mau, harus distop," kata dia.
Dampak negatif lain dari penggratisan Suramadu, dia melanjutkan, adalah akan kian memudahkan orang Madura membelanjakan uangnya ke Surabaya. "Baru sepeda motor gratis, orang-orang di sekitar Suramadu itu kalau beli susu ke Surabaya, tidak ke Bangkalan," kata dia.
Mondir yakin penggratisan itu tidak akan berdampak banyak pada investasi di Madura. Kata dia, investasi juga bergantung pada layanan dari pemerintah kepada investor, misalnya mempermudah perizinan bagi investasi. "Kami akan benahi perizinan, harus semudah mungkin," pungkas dia.
MUSTHOFA BISRI