TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Brasil Marcelo Castro mengatakan sedang mengidentifikasi infeksi yang disebabkan oleh nyamuk Aedes yang membawa virus Zika. “Beberapa ilmuwan juga menguji coba penggunaan nyamuk steril rekayasa genetika untuk mengurangi populasi nyamuk hingga 90 persen,” katanya seperti dilansir dari BBC, Selasa, 26 Januari 2016.
Marcelo tengah mengembangkan vaksin yang bisa mengobati virus Zika. Sebab, hingga saat ini belum ditemukan jenis vaksin yang mampu menyembuhkan orang yang terinfeksi Zika. Namun upaya menghentikan penyebaran virus sementara dilakukan dengan membunuh nyamuk menggunakan insektisida.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan virus Zika cenderung menyebar di hampir semua benua Amerika. WHO telah menemukan sedikitnya 21 negara terinfeksi Zika, termasuk di Karibia, Amerika Utara dan Selatan.
Penemuan WHO itu dikaitkan dengan kelahiran ribuan bayi yang memiliki penurunan perkembangan otak. Sejumlah negara menyarankan para wanita untuk tidak hamil.
WHO menyebut virus Zika berasal dari nyamuk Aedes. Nyamuk itu ditemukan di seluruh Amerika, kecuali Kanada dan Cile, karena daerah itu terlalu dingin bagi nyamuk untuk bertahan hidup. Penyebaran virus terjadi jika nyamuk meminum darah orang yang terinfeksi lalu menginfeksi orang lain melalui gigitan.
Nyamuk yang membawa virus Zika adalah jenis nyamuk yang sama dengan yang menyebarkan Chikungunya. Namun, tidak seperti nyamuk yang menyebarkan malaria, sebagian besar nyamuk pembawa virus Zika aktif pada siang hari. WHO memperkirakan Zika menyebar ke seluruh Amerika. Namun para ilmuwan lain memperingatkan negara-negara di Asia bisa menghadapi wabah yang besar.
The Pan American Health Organization (PAHO) atau kantor regional WHO mengatakan virus Zika akan terus menyebar. Kemungkinan akan mencapai semua negara dan di wilayah saat nyamuk Aedes ditemukan. Infeksi Zika menyebabkan gejala termasuk demam ringan, konjungtivitis, nyeri sendi, dan sakit kepala.
Menurut Lancaster University, seperti yang dilansir BBC, virus Zika pertama kali teridentifikasi muncul pada monyet tahun 1947 di Uganda. Virus itu lalu menyerang manusia pertama kali di Nigeria pada 1954. Setelah itu mewabah di Afrika, Asia Tenggara, dan wilayah Pasifik.
Pada 1977-1978 Zika sempat mewabah di Asia, yaitu Pakistan, Malaysia, dan Indonesia. Lama menghilang, Zika kembali muncul pada 2014 di Brasil dan menyebar cepat di negara itu, Mei 2015. Sejak itulah Zika menyebar di beberapa negara di antaranya Barbados, Bolivia, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Guyana Prancis, Guatemala, Guadeloupe, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, dan Venezuela.
“Itu ledakan pandemi yang muncul kembali saat ini, benar-benar luar biasa,” kata Lembaga Kesehatan Nasional Amerika.
DANANG FIRMANTO