Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengurus Gafatar Diduga Sengaja Kaburkan Domisili Anggotanya

image-gnews
Sejumlah mantan anggota Gafatar berkumpul di tempat penampungan sementara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, 25 Januari 2016. Warga yang ditampung di asrama ini akan menjalani pendataan dan cek kesehatan. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah mantan anggota Gafatar berkumpul di tempat penampungan sementara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, 25 Januari 2016. Warga yang ditampung di asrama ini akan menjalani pendataan dan cek kesehatan. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jawa Barat Agus Hanafi mengatakan, kelompok Gafatar di Jawa Barat terhitung paling sedikit dibandingkan dengan provinsi lain di Jawa. “Eksodus yang terbanyak dari daerah lain, di Jawa Barat itu mereka menumpang alamat,” katanya di Bandung, Selasa, 26 Januari 2016.

Agus mengatakan, eks Gafatar asal Jawa Barat yang dipulangkan mengakui tidak memiliki keluarga di Jawa Barat kendati mengantongi kartu tanda penduduk (KTP) daerah di Jawa Barat. “Sekarang mau dikembalikan ke mana, bukan orang sini, enggak punya kerabat. Cuma KTP di sini,” kata dia.

Menurut Agus, soal domisili itu yang menjadi salah satu pertimbangkan lembaganya menolak melanjutkan pemrosesan pendaftaran organisasi Gafatar di Jawa Barat pada 2012. Dia mengaku, kala itu sudah meminta agar badan serupa lembaganya di daerah agar memantau aktivitas kelompok Gafatar.

Dia mengklaim, penyebab anggota kelompok itu eksodus, salah satunya karena sudah merasa tidak nyaman beraktivitas dalam pemantauan. “Mereka merasa di Jawa Barat tidak memberikan apresiasi, dia geser ke ruang yang lain. Saya koordinasi ke Kesbangpol Kabupaten/Kota tolong di awasi, di cermati,” kata Agus.

Agus mengatakan, Gafatar mengirim berkas pendaftaran organisasi pada kantornya pada 2011. Biasanya satu organisasi bisa mendapat kesempatan membenahi dirinya sampai lima tahun untuk mendapat pengakuan administrasi. “Kami beri waktu sejak 2011, sambil dipantau dan monitor. Tapi sejak 2012 Kesbangpol Jabar tidak lagi memverifikasinya,” kata dia.

Dia mengaku, kendati mendapati sejumlah keganjilan, penindakan tidak bisa dilakukan karena belum ada bukti konkrit. “Secara administrasi, profil kelembagaan gak masalah,” kata Agus. Organisasi itu pun tidak tertutup, kegiatan bakti sosial dan kebudayaan yang dilakoninya juga tidak ada yang salah.

Agus menolak merinci kecurigaan kala itu. Kendati diakuinya salah satunya adalah indikasi kelompok Gafatar itu terkait dengan aktivitas Ahmad Mosshadeq. “Link-nya ke sana,” kata dia.

Menurut Agus, salah satu keganjilan kelompok itu ada pada pengakuan domisili anggotanya yang terkesan nomaden. “Sekadar mengkamuflase data, untuk mempersulit pelacakan. Ini provinsin Indonesia ada a, b, c, dan d. Orang daerah e numpang alamat ke a, a ke b, dan seterusnya, untuk menghilangkan (jejak),” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agus mengatakan, kelompok eks Gafatar diantaranya ada yang mengaku merasa tertipu. Dia meyakini, modus kelompok Gafatar berkedok kegiatan sosial, spiritual itu penipuan. “Namanya aliran sesat, sesuatu yang menyimpang itu pasti penipuan,” kata dia.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, eks kelompok Gafatar itu sengaja ditempatkan dalam penampungan terlebih dahulu untuk mempersiapkannya kembali pada lingkungannya. “Kami ingin melakukan normalisasi supaya tidak dikucilkan, jiwanya normal lagi, masyarakat mau menerima, dan pemahana agamanya dibenarkan lagi. Dia hilang traumanya, juga tidak mminder ketika kembali ke masyarakat. Itulah gunanya penampungan,” kata dia di Bandung, Senin, 26 Januari 2016.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, sejumlah panti sosial yang dikelola pemerintah provinsi dipersiapkan untuk menampung eks Gafatar asal Jawa Barat. “Orang asal Bekasi misalnya masak di bawa ke Bandung,” kata dia.

Menurut Aher, penanganan eks Gafatar berbeda-beda bergantung kasusnya masing-masing. “Harus satu-satu diselesaikan. Kalau mereka siap kembali, masing-masing dijemput keluarganya, selesai. Tapi selain itu macam-macam kasusnya,” kata dia.

Kepala Dinas Sosial Jawa Barat Arifin Harun Kertasaputra mengaku, ada tiga lagi warga eks Gafatar asal Jawa Barat yang dikirim ke Panti Sosial Bambu Apus, Jakarta Timur. “Kemarin 159 orang, sekarang tambah tiga orang lagi,” kata dia. Ketiganya baru tiba semalam di Jakarta.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

8 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

13 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

39 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

50 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

14 Februari 2024

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.