Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Iran Harap Hubungan dengan RI Meningkat Pasca Sanksi Dicabut

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Duta besar Iran Valiollah Muhammadi (ketiga dari kiri) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (ketiga dari kanan) dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir (kedua dari kanan), Kepala Bappenas Sofyan Jalil dan mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab (membelakangi kamera) dalam Hari Nasional Iran di Jakarta, 9 Februari 2016. TEMPO/Natalia Santi
Duta besar Iran Valiollah Muhammadi (ketiga dari kiri) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (ketiga dari kanan) dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir (kedua dari kanan), Kepala Bappenas Sofyan Jalil dan mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab (membelakangi kamera) dalam Hari Nasional Iran di Jakarta, 9 Februari 2016. TEMPO/Natalia Santi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Iran mengharapkan peningkatan hubungan dengan Indonesia, terutama di bidang kerja sama ekonomi, pasca pencabutan sanksi terkait program nuklirnya oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Harapan itu disampaikan Duta Besar Valiollah Muhammadi di Perayaan Hari Nasional Iran, Revolution Day, di Jakarta, Selasa malam, 9 Februari 2016.

“Indonesia yang ramah dan bersaudara adalah salah satu negara yang berdiri di samping Iran di saat-saat sulit, ketika berada di bawah sanksi PBB. Tentu dalam atmosfer baru ini, kedua negara, Iran dan Indonesia akan memiliki interaksi yang lebih luas dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Dubes Valiollah dalam sambutannya.

“Tahun lalu, presiden kedua negara bertemu di Jakarta dan akan segera bertemu kembali di Teheran,” tambah Valiollah tanpa menyebut tanggal rencana pertemuan kedua kepala negara di Teheran.

Sejumlah kerja sama yang sedang dijajaki antara lain di sektor-sektor seperti minyak, gas, pembangunan kilang, produksi listrik dan energi, taman teknologi (techno park) serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, dalam sambutannya di acara tersebut menambahkan hubungan yang telah dijajaki juga di bidang sel punca (stem cell) dan bio teknologi.

Iran dengan 80 juta penduduk menempati peringkat delapan di bidang nanoteknologi, peringkat 12 dalam biologi, bioteknologi, keramik, dan komposit.  “Di kawasan, Iran berhasil menjadi nomor satu dalam industri modern seperti taman teknologi. Penting disebutkan bahwa semua terobosan ini dicapai saat Iran di bawah tekanan dan sanksi terutama selama 12 tahun terakhir,” kata Valiollah.

Perayaan ulang tahun ke-37 kemenangan revolusi Islam Iran tersebut juga dihadiri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Sofyan A. Djalil, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon, sejumlah anggota DPR lain. Sejumlah duta besar negara-negara sahabat Iran, seperti Pakistan, Turki, Inggris, Belarusia, dan Kazakhstan juga tampak hadir di perayaan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut data Kementerian Luar Negeri RI total nilai perdagangan RI–Iran cenderung fluktuatif. Pada 2014, periode Januari–Februari volume perdagangan kedua negara turun sebesar 20,22 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Trend total bilateral 2009-2013 menunjukkan penurunan 7,82 persen.

Nilai perdagangan 2013 mengalami penurunan signifikan sebesar 54,75 persen bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2012, menjadi hanya US$ 568,4 juta dari sebelumnya US$ 1,25 miliar. Penurunan signifikan akibat pemberhentian impor migas Pemerintah Indonesia dari Iran yang hanya mencapai US$ 21,85 juta pada 2013 dari sebelumnya mencapai US$ 569,55 juta pada 2012.

Produk utama ekspor Indonesia ke Iran antara lain minyak kelapa sawit dan turunannya,  kertas dan produk kertas, artificial staple fibres (benang) minyak, produk pendingin, karet alam, akumulator elektrik,  margarin, dan ikan beku.

Produk utama impor Indonesia dari Iran antara lain amonia, acylclis hydrocarbons, sulfur, mineral atau kimia, turbo-jets, bitumen dan aspal, acylic alcohol, dan kurma. Nilai investasi Indonesia di Iran pada 2013  senilai US$ 3 juta di lima proyek.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Syarief Hasan Dukung Penguatan Kerja Sama Indonesia-Iran

25 Mei 2023

Syarief Hasan Dukung Penguatan Kerja Sama Indonesia-Iran

Peningkatan kerja sama diharapkan dapat mendukung perdagangan Indonesia.


MPR Dukung Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Iran

25 Mei 2023

MPR Dukung Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Iran

Indonesia dan Iran telah membangun hubungan diplomatik sejak 1950.


Sebelum Raja Saudi Datang, Darmin Bawa Delegasi ke Iran  

27 Februari 2017

Menko Perekonomian Darmin Nasution. TEMPO/Subekti
Sebelum Raja Saudi Datang, Darmin Bawa Delegasi ke Iran  

Salah satu poin penting dalam kunjungan delegasi Indonesia kali ini adalah penyampaian proposal pengelolaan dua ladang minyak di Iran.


RI-Iran Sepakat Perangi Radikalisme  

7 Desember 2016

Ketua MPR  RI Zulkifli Hasan bersama  Presiden Iran Hassan Rouhani di Teheran, 6 Desember 2016. Foto: KBRI Teheran
RI-Iran Sepakat Perangi Radikalisme  

Iran minta Indonesia memperkuat kerja sama di bidang energi, terutama minyak dan gas.


Indonesia-Iran Siap Sepakati 9 Poin Kerja Sama  

24 Februari 2016

Seorang petugas melintasi kawasan  Fuel Oil Complex 1 di Kilang Minyak Pertamina Refinery Unit (RU) IV, Cilacap. Tempo/Panca Syurkani
Indonesia-Iran Siap Sepakati 9 Poin Kerja Sama  

Iran juga mengundang perusahaan Indonesia untuk mengembangkan 29 blok migas di negara itu.


Menlu Iran Puji Kepemimpinan Indonesia di Asia Afrika

25 September 2015

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. REUTERS/ Saad Shalash
Menlu Iran Puji Kepemimpinan Indonesia di Asia Afrika

Kepemimpinan Indonesia pada KTT Asia Afrika dinilai memberikan inspirasi untuk penyelesaian konflik Timur Tengah


Pengusaha Batu Akik Iran Ingin Jajal Pasar Indonesia

30 Juli 2015

Suvenir untuk peserta peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika berupa kalung batu akik. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Pengusaha Batu Akik Iran Ingin Jajal Pasar Indonesia

Warga Iran pakai akik berdasarkan akidah dan kepercayaan.


Iran: Lovely People, Buku Fotografi Dubes RI untuk Teheran  

21 Juni 2015

Dirjen Iran Culture and Relations Organization (ICRRO) untuk Asia Pasifik, Ali Mohammad Sadeqi (kiri) menandatangani peluncuran buku foto karya Duta Besar RI untuk Iran, Dian Wirengjurit  berjudul
Iran: Lovely People, Buku Fotografi Dubes RI untuk Teheran  

Dubes Dian Wirengjurit memanfaatkan kunjungan ke pedesaan Iran dengan mengabadikan kehidupan masyarakatnya dalam foto.


Indonesia-Iran Hidupkan Kembali Kerjasama Industri Pupuk

29 April 2015

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, berbincang dengan Wakil Presiden Republik Islam Iran Bidang Manajemen dan Perencanaan Mohammad Bagher Nobakht, saat melakukan pertemuan bilateral di Kantor Wakil Presiden komplek Istana Negara, Jakarta, 29 April 2015. Pemerintah Iran berniat meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di bidang jasa. TEMPO/Imam Sukamto
Indonesia-Iran Hidupkan Kembali Kerjasama Industri Pupuk

Rencana kerjasama juga ditingkatkan dalam bidang perdagangan dan
industri keuangan


Dua Kapal Tempur Iran Mampir di Tanjung Priok

28 Februari 2015

Kapal Tempur Iran tiba di Jakarta. Foto: Kedubes Iran
Dua Kapal Tempur Iran Mampir di Tanjung Priok

Kunjungan kapal militer ini ke Indonesia merupakan yang kedua kalinya. Sedangkan, kunjungan pertama kali terjadi dua dekade silam