TEMPO.CO, New Delhi - Tewasnya seorang pria di India yang tertimpa meteor jatuh telah mengundang perhatian dari seluruh dunia. Peristiwa ini menjadikannya manusia modern pertama yang tewas oleh meteor selama lebih dari 200 tahun.
Meteor itu jatuh di kebun sebuah perguruan tinggi di India. Awalnya, penduduk yang ketakutan mengira benda itu bom yang meledak. Suara ledakan terdengar di sekitar Bharathidasan Engineering College di Tamil Nadu.
Polisi yang melakukan penyelidikan akhirnya menentukan itu adalah meteor setelah menemukan potongan-potongan batu langka. Selain itu, polisi menemukan kawah sedalam dua kaki di rerumputan di dekat tangki air.
Korban yang tewas bernama V Kamaraj, bekerja sebagai sopir bus. Dia diberitakan media setempat terlempar sepuluh kaki setelah mengalami benturan. Kamaraj dilarikan ke rumah sakit tapi kemudian meninggal.
Kamaraj, 40 tahun, tengah berdiri di sepetak rumput dekat kantin di perguruan tinggi teknik swasta di Vellore di Tamil Nadu India ketika batu dari luar angkasa tersebut menghantamnya.
Seperti dilansir Mirror pada Selasa, 9 Februari 2016, ada tiga orang lainnya yang menjadi korban dari hantaman meteor. Namun dua orang tukang kebun dan seorang mahasiswa itu hanya menderita cedera.
Simon Goodwin, ahli astrofisika dari University of Sheffield, Inggris, mengatakan kematian yang diakibatkan meteorit sangat langka karena biasanya meteor akan jatuh di laut atau menghantam daerah terpencil ketika melewati atmosfer bumi.
Menurut Goodwin, yang terakhir dilaporkan tewas akibat serangan meteorit adalah pada 1825, seperti yang tercatat dalam jurnal ilmiah yang disimpan oleh International Comet Quarterly.
Pada 2013, sebuah meteorit meledak di atas Rusia tengah, menyebabkan hujan bola api di wilayah yang luas dan menyebabkan gelombang kejut yang memecahkan jendela, merusak bangunan, dan melukai 1.200 orang, tapi tidak ada korban jiwa.
MIRROR | YON DEMA