TEMPO.CO, Kupang - Bencana banjir yang terjadi sepanjang pekan pertama Februari 2016 tak luput menyapu sebagian wilayah di Nusa Tenggara Timur. Banjir di wilayah ini diantaranya berasal dari luapan Sungai Boen di Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Banjir karena luapan sungai itu menyeret korban seorang bayi berusia delapan bulan, Yulianti Lite. Bayi perempuan itu baru ditemukan hari ini, Jumat 12 Februari 2016, sudah tidak bernyawa.
"Jasad bayi tersebut terseret sejauh puluhan kilometer hingga masuk ke wilayah Distrik Oekusi, Timor Leste," kata Sekretaris Camat Bikomi Nilulat, Verry Lake, Jumat 12 Februari 2016.
Verry menjelaskan, Yulianti ditemukan di Kali Tono, Distrik Oekusi, di wilayah yang sekarang menjadi negara tetangga itu. "Ditemukan warga Timor Leste, dan diserahkan ke Satgas," katanya.
Yulianti terseret banjir setelah terlepas dari pelukan ibunya yang sedang melintasi sungai menuju ke kampungnya. Saat itu, bayi malang bersama ibunya menumpang kendaraan roda empat.
Namun saat di tengah sungai mesin mobil mati, tak lama berselang banjir datang dan menyeret ibu dan bayinya. "Ibunya tersangkut di dahan pohon, namun bayinya sudah terlepas dan hilang," katanya.
Setelah jasad bayi malang itu ditemukan, lanjut Verry, warga dan TNI kemudian membawa kembali ke kediaman orangtuanya di Desa Inbate untuk disemayamkan.
YOHANES SEO