TEMPO.CO, Kolombia - Lembaga Kesehatan Nasional Kolombia melaporkan ada lebih 5000 wanita hamil di negara tersebut terjangkit virus Zika. Penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes Aegepty itu menyebar cepat di seluruh Amerika.
Lembaga kesehatan mencatat secara keseluruhan ada 31.555 kasus virus Zika di Kolombia. Dari jumlah itu, 5.013 menyerang wanita hamil. Jumlah kasus tersebut meningkat 23 persen sejak pekan lalu. Sementara jumlah ibu hamil yang terjangkit virus naik 57,8 persen.
Zika telah menyebar ke lebih dari 30 negara. Virus ini dikaitkan dengan cacat lahir microcephaly dan penyakit neurologis sindrom Guillain-Barre. “Masih banyak yang tidak diketahui tentang Zika, termasuk apakah virus benar-benar menyebabkan microcephaly,” kata sumber dari Lembaga Kesehatan Kolombia seperti dilansir Reuters, Sabtu, 13 Februari 2016.
Lembaga ini mengatakan 29,4 persen dari wanita hamil dengan Zika tinggal di provinsi Norte de Santander, di sepanjang perbatasan timur dengan Venezuela. Kawasan Karibia Kolombia, yang meliputi tujuan wisata populer Cartagena dan Santa Marta, memiliki lebih dari 12.488 kasus virus.
Pemerintah mengatakan wanita hamil yang terjangkit virus Zika diperbolehkan untuk melakukan aborsi. Sebelumnya, banyak wanita berjuang untuk menemukan penyedia aborsi bahkan ketika mereka memenuhi persyaratan hukum yang ketat dan aborsi ilegal tersebar luas.
Baca Juga:
Satu klinik aborsi mengatakan beberapa wanita dengan Zika telah datang untuk konsultasi. Media setempat melaporkan aborsi pertama di negara itu dilakukan karena Zika mulai menyebar pada pekan lalu.
Pihak berwenang Kolombia telah mendesak perempuan untuk menunda kehamilan selama enam sampai delapan bulan. Menteri Kesehatan mengatakan ia percaya tiga kematian warganya baru-baru ini ada hubungannya dengan Zika.
REUTERS | MAYA AYU PUSPITASARI