TEMPO.CO, Makassar - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar hasil Munas Riau, Idrus Marham, mengatakan Syahrul Yasin Limpo—yang menduduki jabatan sebagai Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan—berhak maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar pada munas mendatang.
"Siapa saja berhak maju, termasuk Syahrul Yasin Limpo," ujarnya kepada wartawan di rumah makan Apong di Jalan Boulevard-Makassar, Minggu malam, 21 Februari 2016.
Ia mengungkapkan, meski berasal dari daerah yang sama, yaitu Sulawesi Selatan, dia tidak memiliki hak untuk melarang Syahrul tidak maju. Sebab, Syahrul memiliki peluang yang sama dengan calon lain yang disebut-sebut bakal maju, seperti Ade Komaruddin, Azis Syamsuddin, dan Mahyudin. (Baca juga: Munaslub Golkar, Gubernur Syahrul Gerilya ke Daerah)
Yang terpenting, ujar dia, calon tersebut memiliki integritas untuk membesarkan partai, punya kompetensi, dan memiliki jaringan sosial. Idrus melanjutkan, hingga saat ini, ia telah mendapatkan dukungan 30 persen suara dari DPD, yaitu dari Sulawesi, Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. "Saya dengan Syahrul sudah melakukan komunikasi. Kalau Syahrul maju, praktis dukungan DPD untuk di Sulawesi Selatan saling berbagi. Namun, kalau tidak jadi maju, otomatis 24 DPD di Sulawesi Selatan milik saya," tuturnya.
Ia juga patut bersyukur karena Nurdin Halid, sesama warga Sulawesi Selatan, tak ingin maju dalam munas ini. Nurdin, kata Idrus, menjadi tim pemenangannya. "Beberapa waktu lalu, saya dan Nurdin dipanggil oleh Aburizal Bakrie. Kepada ARB, Nurdin mengatakan tak ingin maju, tapi menjadi tim sukses saya," ucap Idrus.
BACA: Panitia Belum Terbentuk, Munas Golkar Diragukan Digelar 2016
Menurut Idrus, jika Nurdin maju, peluang untuk menjadi calon ketua umum sangat besar. Musababnya, Nurdin memiliki kedekatan emosional dengan sejumlah DPD se-Indonesia. Idrus yakin terpilih sebagai calon ketua umum. Sebab, selama enam tahun menjadi sekretaris jenderal, ia mengaku memahami partai ini. Termasuk saat terjadi konflik. "Saya akan deklarasi ketika jadwal munas sudah ada. Tanggal 24 Februari, DPP pleno untuk menentukan panitia penyelenggara," ucapnya.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI