TEMPO.CO, Surabaya - Hujan lebat yang turun pada Rabu, 24 Februari 2016, mengakibatkan kawasan perumahan elite di Surabaya Barat terendam banjir setinggi satu meter. Salah satu kawasan yang tergolong parah mengalami banjir ialah G-Walk Citraland, milik pengembang Ciputra. “Baru kali ini terjadi, sebelumnya tidak pernah. Memang hujan kemarin luar biasa,” kata Direktur Ciputra Surya Tbk, Sutoto Yakobus saat dihubungi Tempo, Kamis, 25 September 2016.
Namun pengembang perumahan besar itu menyatakan, banjir tersebut hanya menggenangi satu area, lalu surut dalam waktu singkat. “Itu ada satu titik muara beberapa jalan yang kebetulan modelnya seperti cekungan, di situ paling rendah. Jadi yang banjir hanya di situ, lainnya tidak,” tutur dia.
Dalam foto dan video yang beredar di dunia maya, cekungan tersebut ialah perempatan jalan yang berada di dekat kantor cabang Bank Central Asia (BCA). Saking dalamnya banjir, hanya bagian atap mobil yang tampak. “Itu hanya seram di gambar, nggak serem di kenyataan. Karena di situ persis di depan kantor cabang BCA, jadi karyawan-karyawan merekam dan memotretnya sehingga heboh.”
Baca juga: Perumahan Elit di Surabaya Terendam Banjir
Karena konturnya lebih rendah dibandingkan jalan lainnya, perempatan jalan tersebut mirip mangkuk. “Tapi banjirnya tidak lama, kurang lebih hanya satu setengah jam antara pukul 16.00-17.30. Pukul 18.00 sudah bisa di lewati lagi,” kata dia.
Sutoto mengklaim, tak ada rumah warga yang dimasuki air. Meski ia tak menampik, hujan deras pada hari Rabu, 24 Februari 2016 sore itu menyebabkan genangan di sejumlah wilayah perumahan elit Ciputra lainnya. Termasuk lapangan golf, “tapi cepat normal kembali,” ujarnya. Pihaknya sempat mengukur curah hujan saat itu mencapai 90 milimeter alias sangat deras.
Sutoto meyakini, banjir serupa tak terjadi. Ia menyatakan telah berkordinasi dengan pemerintah kota Surabaya supaya saluran air lancar. Banjir kemarin, ujar dia, melanda akibat curah hujan yang tinggi sedangkan aliran air di ujung luar salurn perumahan Ciputra, juga penuh. “Sehingga aliran airnya antri. Aliran itu nanti berujung ke Kali Makmur.”
Baca juga: Banjir di Surabaya Semalam Adalah yang Terparah
Khusus cekungan yang menghebohkan itu, pihaknya berencana akan meninggikannya hingga 1 meter. Di luar itu, Sutoto mengklaim saluran air di sekitar cekungan sebenarnya bekerja. “Gorong-gorongnya sudah berukuran 2,5 meter x 2,5 meter, kok,” kata dia.
ARTIKA RACHMI FARMITA