TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Mujiyono mengaku telah mengantongi ciri-ciri pelaku pencurian kabel yang kulitnya menyumbat gorong-gorong air di Jalan Medan Merdeka Selatan. "Pelaku ini berkelompok. Kelompok satu siapa saja, kelompok dua siapa saja. Doakan saja besok bisa saya sampaikan," kata Mujiyono di Balai Kota Jakarta, Kamis, 10 Maret 2016.
Menurut Mujiyono, kulit kabel di gorong-gorong tersebut diduga milik PT PLN dan PT Telkom. Untuk mengetahui kepastiannya, polisi telah menggali gorong-gorong tersebut hingga kedalaman 3 meter sekaligus mengambil sisa bonggolan kabel yang dipotong. "Di bawah tanah itu, banyak sekali kabel PLN atau Telkom," ucapnya.
Sisa bonggolan kabel dan barang bukti yang ada lalu dibawa ke laboratorium untuk memastikan siapa pemiliknya. "Apakah punya Telkom atau PLN, masih menunggu hasil lab," ujarnya.
Mujiyono menuturkan, di sepanjang Jalan Merdeka, memang terdapat banyak saluran air. Tumpukan kabel, kata dia, tidak hanya di Jalan Medan Merdeka Selatan, tapi juga di beberapa bagian. Saat gorong-gorong dibongkar, polisi menemukan kabel-kabel lama PLN dan Telkom. "Itulah yang diduga dicuri para pelaku."
Mujiyono berujar, tidak menutup kemungkinan pelaku pencurian kabel ini berkaitan dengan kejadian serupa pada 2014. Sejauh ini, kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. "Itu ada kaitannya juga, ada yang tidak juga. Ini masih kami kembangkan semua," ucapnya.
Saat hujan deras mengguyur Jakarta beberapa waktu lalu, wilayah sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan tergenang air. Setelah diperiksa, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan adanya temuan kulit kabel yang menyumbat saluran air di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Ahok sempat menduga ada upaya sabotase agar Istana terendam. Sedangkan dugaan sementara Polda Metro Jaya ialah adanya sindikat pencurian kabel PLN dan Telkom yang kemudian dibuang ke dalam saluran air.
LARISSA HUDA