TEMPO.CO, Jakarta - Tudingan aktivis Ratna Sarumpaet bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi, TNI, dan Polri telah dibeli Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menimbulkan reaksi keras. Setelah diserang balik oleh TNI AU via Twitter, kini giliran KPK yang berkomentar.
"Yah, Ratna (Sarumpaet) elu tanggepin. Ngapain?" ujar pemimpin KPK, Laode Syarif, kepada Tempo dalam diskusi “Korupsi dan Demokrasi” yang diselenggarakan oleh Transparency International di Jakarta, Selasa, 15 Maret 2016.
Awal Ratna menuding Ahok, KPK, TNI, dan Polri adalah ketika ia menjadi narasumber diskusi pemerintah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok. Dalam diskusi itu, ia menyebut KPK dan TNI telah melindungi Ahok dalam penanganan kasus dugaan korupsi Rumah Sakit Sumber Waras dan penertiban Kalijodo, Jakarta Utara.
Laode mengatakan menanggapi balik komentar Ratna Sarumpaet adalah urusan berat. Ia memilih tidak mengomentari tudingan tersebut dan membiarkan publik menilai sendiri bagaimana kinerja KPK saat ini di bawah pimpinan baru. "Berat tuh (menanggapi Ratna). Bisa panjang," kata Laode.
Sebelumnya, Ahok sudah menampik tudingan Ratna tersebut. Ahok bahkan mengaku justru kasihan kepada Ratna yang sampai harus memfitnahnya sebagai bentuk kontra. “Dari dulu juga dia enggak dukung gua, ngoceh-ngoceh doang," tutur Ahok.
ISTMAN M.P.