TEMPO.CO, Jakarta - Nama Perkumpulan Teman Ahok kini semakin moncer. Relawan yang terdiri dari anak-anak muda ini membuat heboh jagat politik setelah berhasil meyakinkan inkumben Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memilih jalur independen bersama mereka dalam laga Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 mendatang.
Keberhasilan mereka pun tak lepas dari cibiran. Ada yang menyebut Teman Ahok didanai oleh Basuki Tjahaja Purnama. "Kami dibilang didanain Ahok, padahal kami tidak punya afiliasi dengan Ahok langsung," kata Singgih Widiyastono, Juru bicara dan pendiri Teman Ahok, di Jakarta, Senin, 14 Maret 2016.
Singgih mengatakan, dana operasional kegiatan mereka hanya berasal dari penjualan merchandise, seperti kaos dan gelang. "Penjualan kita tinggi loh, sampai Rp 2 miliar," katanya.
Ia mengaku bahwa penjualan kaos yang paling banyak diminati. Pembelinya, kata Singgih, adalah orang yang tinggal di luar wilayah Jakarta, dan ada juga yang dari luar negeri. Bahkan, menurutnya, saat ini pembeli harus melakukan pre-order untuk mendapatkan merchandise.
Singgih menjelaskan, penjualan merchandise dilakukan di semua stan Teman Ahok yang berada di mal-mal Jakarta, dan melalui situs resmi Teman Ahok. "Bisa order lewat SMS atau Whatsapp, kontaknya bisa dilihat di website," ujarnya.
Menurut Singgih, hasil penjualan itu dialokasikan untuk membayar biaya listrik, air, alat tulis kantor, dan pengantaran formulir ke posko-posko melalui jasa pengiriman. Selain itu, ia juga menyebut bahwa dana awal kegiatan mereka yang didanai oleh relawan senior Jakarta Baru sudah dikembalikan.
"Setup awal Rp 500 juta untuk merchandise, formulir, rapihin sekretariat. Sekarang uangnya sudah dikembalikan," tuturnya. "Sekarang kami serba kecukupan, toh kami juga tidak pernah mencari untung."
FRISKI RIANA