TEMPO.CO, Jakarta - Sudah 9 bulan Teman Ahok berjuang mengumpulkan kartu tanda penduduk warga Jakarta untuk mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen.
Pendiri perkumpulan ini berjumlah lima orang, berusia 23-25 tahun, yaitu Amalia Ayuningtyas, Singgih Widiyastono, Aditya Yogi Prabowo, Muhammad Fathony, dan Richard Haris Purwasaputra.
Amalia atau Lia diketahui sebagai juru bicara Teman Ahok. Ia menyambut Tempo yang berkunjung ke sekretariat yang berada di Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Senin, 14 Maret 2016.
"Sama Singgih, ya," katanya sembari mengantar Tempo ke ruangan yang dihiasi dengan mural bertuliskan Teman Ahok dan bergambar wajah Ahok.
Tak lama kemudian, seorang pria berperawakan kurus menghampiri Tempo dan menyatakan diri sebagai Singgih Widiyastono. Usianya baru 23 tahun dan masih kuliah di Universitas Pamulang jurusan Teknologi Informatika. "Maaf kalau tempatnya kurang nyaman," ucapnya.
BACA:
Teman Ahok Kumpulkan KTP Ulang
Alasan Sesungguhnya Ahok Pilih Jalur Independen, Bukan PDIP
Teman Ahok Targetkan Buka 10 Stan Baru
Ahok Pasang Syarat bagi Partai yang Ingin Mendukungnya
Heru Budi Blakblakan Soal 'Teman Ahok' dan Dukungan Petinggi
Singgih mengatakan pendiri Teman Ahok merupakan sekumpulan anak muda yang bertekad mengusung dan memenangkan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta periode kedua. Singgih merupakan anggota yang paling muda, sementara usia Lia dan Richard sepantaran, Yogi dan Fathony 25 tahun. "Kami kenal sejak 2012 saat menjadi relawan Jakarta Baru," ujarnya.
Singgih menceritakan ihwal kedekatan mereka sampai membentuk perkumpulan Teman Ahok. Perkumpulan terjadi saat mereka melakukan aksi Lawan Begal APBD di Bundaran Hotel Indonesia. "Ahok, kala itu, tidak punya teman dan partai. Kami bikinlah Teman Ahok karena cuma kami yang bisa temenin."
Perkumpulan itu terbentuk dengan legalitas akta notaris pada 16 Juni 2015. Singgih bertugas sebagai juru bicara. Selain itu, ia dan Yogi mengurusi pembukaan posko relawan Teman Ahok. Sedangkan Fathony bertanggung jawab dalam urusan logistik dan Richard bertugas dalam hal entridata.
Singgih menyatakan para pendiri tidak berkumpul setiap hari di sekretariat Teman Ahok. Sebab, di antaranya ada yang sibuk bekerja dan telah berkeluarga. Misalnya Yogi yang bekerja sebagai sales marketing obat dan Fathony yang menjadi pemasok ban.
Lia, kata Singgih, baru saja lulus S-1 di Universitas Indonesia jurusan Fakultas Ilmu Komunikasi dan belum bekerja. Sementara itu, Richard baru saja lulus dari Universitas Negeri Jakarta.
Saat ini Singgih menyatakan sudah ada lebih dari 700 ribu fotokopi KTP yang terkumpul untuk Ahok. Bila sudah terkumpul sebanyak satu juta KTP, Singgih menyatakan, ia dan para pendiri Teman Ahok siap bila diminta untuk menjadi tim sukses Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI 2017. "Kami siap sekali. Tinggal bikin skema terbaik apa lagi yang harus dirancang."
FRISKI RIANA