TEMPO.CO, London - Unit Intelijen Ekonomi (EUI), lembaga analisis dan riset yang berpusat di Inggris, mengatakan Donald Trump akan menjadi ancaman bagi dunia jika ia resmi terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
EUI mencatat, Trump sama bahayanya dengan milisi kelompok teroris seperti Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dan dianggap sebagai penyebab ketidakstabilan ekonomi dunia. EIU memperkirakan, jika Trump terpilih pada November nanti dan dilantik Januari 2017, perang perdagangan kemungkinan bisa meningkat.
Konglomerat properti tersebut pernah menyatakan dalam kampanyenya bahwa dia akan mengasingkan Cina dari perdagangan Amerika dan menolak sistem perdagangan bebas, termasuk NAFTA, jika terpilih menjadi penguasa Gedung Putih.
"Dia menolak sistem perdagangan bebas, termasuk NAFTA (Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara) dan berulang kali melabeli Cina sebagai pemutar balik mata uang," kata EIU, seperti dilansir BBC pada 17 Maret 2016.
Selain itu, Trump pernah menyatakan mendukung pembantaian terhadap keluarga teroris serta merebut ladang minyak yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah.
Baca Juga:
"Dia juga mengambil pendekatan sayap kanan terhadap Asia Barat dan teroris, termasuk mendukung pembunuhan keluarga teroris serta meluncurkan invasi darat di Suriah untuk menghapus ISIS dan merampas minyaknya," lapor EIU dalam evaluasi Risiko Global terbaru.
Untuk lebih memperjelas bahaya atau risiko Trump bagi dunia jika terpilih, EIU bahkan membuat skala perbandingan tingkat bahayanya. Digambarkan dari skala 1 sampai 25, Trump berada pada level 12. Dengan begitu, dia berada di posisi keenam dalam sepuluh risiko tertinggi ancaman dunia.
Trump saat ini difavoritkan menjadi nomine dari Partai Republik setelah menyapu bersih Florida, Illinois, North Carolina, dan Missouri dalam pemilihan pendahuluan pada Selasa lalu.
Kampanye bombastisnya telah memikat dan menakuti Amerika dan negara lain. Pada Januari lalu, anggota parlemen Inggris memperdebatkan petisi warga Inggris yang melarang Trump ke Negeri Ratu Elizabeth setelah dia berencana menutup Amerika Serikat bagi muslim.
GUARDIAN | YON DEMA