TEMPO.CO, Yogyakarta - Adik kandung almarhum pilot Kapten Cpn Agung Kurniawan, yang mengalami kecelakaan helikopter di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu 20 Maret 2016, sempat merasakan keanehan dua pekan sebelum kakaknya wafat.
"Sebelum peristiwa gerhana matahari, tepatnya 7 Maret, tiba-tiba kakak menelepon seluruh keluarga di Yogya untuk pergi ke Semarang, diajak piknik. Dia yang mau bayari semuanya," ujar Dessy Kurniawan, adik Kapten Agung, kepada Tempo di rumah duka di Kampung Karanganyar, Kecamatan Mergangsan, Senin, 21 Maret 2016.
Dessy menuturkan keluarga, terutama para adik, sempat bingung karena tak biasanya Kapten Agung mengajak piknik, padahal saat itu bukan masa liburan. "Kakak hanya bilang, 'Aku bisanya sekarang, pas enggak ada tugas.' Ya sudah, kami berangkat," ujar Dessy.
Kapten Agung mengajak para keluarganya piknik ke Pantai Bandengan. Dari subuh sampai malam hari, mereka bersenang-senang bersama ketiga anak Agung. "Almarhum yang nyetir sendiri mobilnya. Habis dari pantai, kami makan-makan ke restoran Lombok Ijo favoritnya di Semarang," tutur Dessy.
Dessy mengatakan almarhum sangat menggemari masakan terong balado. Jadi dia tahu lokasi-lokasi rumah makan yang menyediakan menu itu saat mengajak keluarga makan bersama.
Agung beserta istri dan ketiga anaknya selama ini tinggal di Asrama Penerbang TNI Angkatan Darat di Semarang. Orang tuanya, Ponimin dan Sumirah, juga tinggal di Semarang. Sedangkan tiga adiknya masih tinggal di rumah kakek-nenek dan keluarga besar Trah Somodiharjo di Yogyakarta.
Kakak sepupu Agung, Dwi Maryanto, mengatakan seharusnya arisan keluarga besar Trah Somodiharjo berikutnya, yakni tanggal 17 April 2016, akan digelar di rumah Agung di Semarang. "Pas lotrenya dikocok kemarin, keluarnya jatah untuk Mas Agung yang menjadi tuan rumah arisan keluarga besar tahun ini," ujar Dwi.
PRIBADI WICAKSONO