Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok: Jangan Pancing Terus, Saya Mau Kerja

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol, Jakarta, 24 Maret 2016. TEMPO/Subekti
Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol, Jakarta, 24 Maret 2016. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama meminta wartawan untuk tidak bertanya lagi tentang dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Alasannya, wartawan selalu melontarkan pertanyaan yang sama dan dia harus memberikan jawaban yang sama pula.

"Kalau saya bilang, sudah setop, tolong setop (bicara Sumber Waras). Jangan pancing terus, saya mau kerja," ujar pria yang kerap disapa Ahok itu saat ditemui di Balai Kota, Jumat, 15 April 2016.

Baca: Soal Sumber Waras, KPK: Kalau Nggak Ada Korupsinya Gimana?

Sejak Badan Pemeriksa Keuangan menyebut ada kerugian negara dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, hampir setiap hari Ahok memang kerap dihujani pertanyaan serupa. Untuk menjawab pertanyaan itu, dia selalu menyampaikan kalimat  yang nyaris sama, "Tidak ada yang salah dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras."

Hari ini kalimat itu tidak terlontar sama sekali. Ahok justru mengatur nada suaranya lebih rendah. Bahkan cenderung dingin. Ia nyaris menatap satu per satu wartawan yang ada di hadapannya.  Ahok meminta wartawan tak lagi menanyakan hal serupa dan menunggu hasil pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya jelasin cukup sekali ini. Anda lihat jawaban saya yang lalu. Kerjaan banyak di Jakarta. Untuk ladenin orang untuk ngomong soal itu terus enggak lucu juga," kata Ahok. 

Baca: Soal Sumber Waras, Ini Beda Audit BPK Zaman Foke dan Ahok

Ahok beberapa kali mengatakan bahwa tidak ada yang ia sembunyikan dalam rencana pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras hingga transaksi dilakukan. BPK menyebutkan bahwa Ahok membeli harga lahan dengan harga yang terlampau mahal.

Padahal, kata Ahok, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyesuaikan harga pembelian dengan nilai objek jual paja (NJOP). "Satu, dia (BPK) bilang NJOP tidak sesuai. Yang netapin (menetapkan) NJOP siapa?" tanya Ahok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, BPK juga mempersoalkan posisi lahan Rumah Sakit Sumber Waras terletak di Jalan Tomang Utara. Sementara, Ahok menyatakan lokasi tanah Sumber Waras seluas 3,6 hektare itu berada di Jalan Kyai Tapa, Grogol, Jakarta Barat bukan di Jalan Tomang.

Faktanya, berdasarkan sertifikat Badan Pertanahan Nasional pada 27 Mei 1998, tanah itu berada di Jalan Kiai Tapa. Statusnya hak guna bangunan nomor 2878. "Alamatnya enggak sesuai? Yang menentukan alamat di sertifikat itu siapa? BPN. Jadi, apalagi yang disembunyikan?" kata Ahok dengan merendahkan suaranya.

Baca: Pemerintah DKI Jakarta Beli Separuh Sumber Waras

Kemudian, Ahok mengatakan BPK menggunakan Undang-Undang nomor 2 tahun 2012 yang dianggap Ahok tidak sesuai dengan konteks pembelian RS Sumber Waras. Sementara itu, BPK menghilangkan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014 bahwa boleh membeli lahan di bawah lima hektar. "Jadi itu apa dianggap tindak kriminal juga?" tutur dia.

Baca: Kalau Ahok Berani Tuntut BPK, Lulung: Potong Telinga Saya!

Ahok menutup pembicaraan soal RS SUmber Waras. Ia sekali lagi meminta agar tidak mengulang-ulang pertanyaan persoalan yang sama. "Ya sudah," kata Ahok. "Jadi (BPK) enggak usah cari alasan yang lain sesuai temuan Anda kan mengatakan kerugian. Kalau enggak mau kalah, ya sudah dibawa ke pengadilan saja," kata dia.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

1 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

14 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

30 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

30 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

44 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

48 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

49 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

49 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

50 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

53 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.