TEMPO.CO, Jakarta - Jangan abaikan sarapan terutama bagi anak usia sekolah. Sarapan merupakan asupan gizi pertama di pagi hari. Anak yang menyempatkan diri untuk sarapan akan melakukan aktivitasnya lebih baik ketimbang mereka yang tidak.
Selain memberikan energi untuk otak, sarapan meningkatkan asupan vitamin, memperbaiki memori, juga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap depresi. Sarapan menyumbang 20-25 persen (400-500 kilokalori) dari kebutuhan energi setiap hari. Kekurangan energi dapat mengakibatkan penurunan aktivitas fisik, di samping memicu berkurangnya eksplorasi dan keterlambatan perkembangan.
Berikut tip agar anak terbiasa sarapan:
1. Tanamkan kebiasaan sarapan sejak dini.
Anak melihat orang tua sebagai model. Jika orang tua terbiasa sarapan, maka anak akan dengan mudah mengikutinya.
2. Lakukan sarapan setiap hari pada pukul 06.00-09.00 atau sebelum beraktivitas.
3. Ciptakan suasana sarapan yang menyenangkan, misalnya orang tua menemani proses sarapan.
4. Sajikan hidangan sehat yang disukai anak. Tanya anak menu sarapan apa yang dia diinginkan.
5. Sajikan dengan cara menarik agar anak tertarik dan tidak bosan.
6. Buat variasi menu dari hari ke hari. Bisa menu ringkas dengan nutrisi lengkap serta beragam minuman bergizi, seperti susu, serelia, hingga minuman berenergi khusus anak.
7. Jangan terlalu sempit waktu untuk sarapan dan berangkat sekolah.
8. Jika terburu-buru, sarapan buah atau juice dapat dijadikan alternatif. Sebaiknya buah yang dikonsumsi memiliki kandungan serat dalam jumlah yang tinggi seperti apel, pir, dan jeruk.
Menu sarapan praktis:
- Sereal dengan susu
- Roti isi selai dan susu
- Aneka hidangan telur
- Buah berserat tinggi, seperti apel, pir dan jeruk
DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Aura Kasih Goda Bekas Pacar: Mau Aku Seperti Ini atau..
Awas Minum Obat Kuat, Bisa Mematikan!
Obat Jerawat dari Dapur