TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ternyata sampai saat ini masih enggan meninggalkan Surabaya. Pasalnya, ia masih ingin membangun Kota Surabaya dan menyejahterakan warganya.
“Kalau saya punya niat jelek, pasti sudah saya tinggalkan ke Jakarta,” kata Risma dalam sambutannya saat lomba Pengolahan Kudapan Ikan di Sentra Ikan Bulak (SIB), Rabu, 4 Mei 2016.
Namun, karena masih memiliki niat baik untuk Kota Surabaya, Risma memastikan tidak akan meninggalkan Kota Surabaya. Walaupun, hasil survei menyatakan popularitas Risma masih sangat tinggi di Jakarta. “Saya tidak akan meninggalkan Surabaya,” ucapnya.
Beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Risma masuk pertimbangan partainya untuk diusung dalam pilkada DKI Jakarta. Alasannya, saat pilkada Surabaya 2015, Risma bersama pasangannya, Whisnu Sakti Buana, berhasil mengantongi suara 82 persen lebih. Risma masuk pertimbangan partai moncong putih itu bersama delapan kepala daerah lain yang diusung PDIP.
Selain itu, Risma mengatakan, ia masih ingin membangun Surabaya, termasuk pesisir pantai Kota Surabaya yang terdapat Sentra Ikan Bulak (SIB). Selama ini, SIB masih sepi. Namun, sejak Risma memberi tenggat kepada para pedagang yang berjualan di luar SIB untuk masuk ke SIB, perlahan para pedagang itu mulai memenuhi bangunan mewah tersebut. “Selamat datang para pedagang yang baru masuk SIB," tuturnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga memastikan kawasan Bulak itu akan menjadi ikon baru di Kota Surabaya. Terutama dengan adanya Jembatan Kenjeran, Taman Bulak dengan patung Suro dan Boyo yang sangat tinggi, serta didukung SIB yang ramai. “Semua infrastruktur di sini sudah dibangun, ini semua untuk masyarakat, Bapak dan Ibu yang menikmatinya,” katanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH