TEMPO.CO, Berlin - Sumber tak dikenal di balik kebocoran data Panama Papers berbicara untuk pertama kalinya. Dalam manifesto sepanjang 1.800 kata, John Doe mengungkapkan bahwa ia bukan agen mata-mata maupun untuk pemerintah. Ia menegaskan bahwa pembocoran dokumen Panama Papers murni untuk memprotes ketaksetaraan dan ketakadilan pendapatan (income inequality) di dunia.
Panama Papers merupakan dokumen terbesar yang pernah dirilis sampai saat ini, yang berisi data rahasia perusahaan-perusahaan offshore dan orang-orang yang berada di belakangnya. Bocoran dari firma hukum Mossack Fonseca yang dimuat serentak di seluruh dunia sejak awal April 2016 lalu berisikan informasi mengenai lebih dari 200 ribu perusahaan cangkang di lebih dari 21 negara suaka pajak, mulai Hong Kong hingga Nevada di Amerika Serikat.
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis C`antik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak
Dalam manifestonya, sang whistleblower alias pembocor yang hanya dikenal dengan julukan John Doe ini menegaskan bahwa dia siap bekerjasama dengan para penegak hukum. “Langkah ICIJ untuk tidak memberikan dokumen secara langsung kepada lembaga penegak hukum adalah langkah yang benar, tapi saya siap bekerja sama dengan penegak hukum sejauh yang saya bisa," tulisnya.
John juga meminta pemerintahan di seluruh dunia untuk lebih melindungi para pembocor yang mengungkap skandal demi kepentingan orang banyak. Dia mencontohkan pembocor dokumen intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, yang kini terdampar di Moscow, Rusia. Juga Bradley Birkenfeld yang dipenjara setelah membocorkan data tentang nasabah bank UBS di Swiss. Antoine Deltour saat ini diadili karena membocorkan dokumen Luxemburg Leaks. "Masih ada banyak lagi yang bernasib seperti mereka," kata John.
The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) akan merilis dokumen milik firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca, pada 9 Mei mendatang, tepatnya pada pukul 14.00 waktu Washington, DC, Amerika Serikat. Panama Papers itu akan dirilis di situs ICIJ yang beralamat www.offshoreleaks.icij.org. Dokumen ini akan melengkapi database yang sudah ada sebelumnya yakni dokumen Offshore Leaks milik ICIJ pada 2013.
MAYA AYU PUSPITASARI |BBC
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa