TEMPO.CO, Blitar - Barisan Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama memperketat pengawasan di Blitar Selatan menyusul kabar diadakannya peringatan pertemuan eks anggota PKI. Namun hal itu dibantah oleh warga yang menyatakan tak ada kegiatan apa pun di wilayah yang pernah menjadi basis PKI tersebut.
Ketua Banser Kabupaten Blitar Imron Rosadi mengatakan dirinya telah menginstruksikan seluruh anggota Banser di tingkat ranting untuk memperketat pengawasan di desa masing-masing. Mereka diminta mewaspadai semua potensi munculnya gerakan komunis yang mungkin terjadi, baik secara terbuka maupun di bawah tanah. “Kalau menemukan, saya minta segera lapor polisi atau TNI,” kata Imron kepada Tempo, Rabu, 11 Mei 2016. Dia mengatakan, setiap personel diminta bergerak ke tengah masyarakat guna memantau kemungkinan pergerakan eks PKI di Blitar.
Salah satu yang menjadi pusat perhatian Banser ini adalah rumor dilakukannya pertemuan oleh para eks PKI di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, di kawasan Blitar selatan. Informasi yang diterima Banser Blitar adalah lokasi itu akan menjadi ajang kegiatan eks PKI dalam rangkaian peringatan hari lahir Partai Komunis Indonesia. "Namun, setelah kami datang duluan ke sana dan melakukan patroli, gerakan itu tidak jadi dilakukan," kata Imron.
Dia menengarai saat ini telah muncul upaya-upaya untuk membangkitkan kembali romantisme komunis di kalangan eks PKI yang kini telah beranjak tua. Upaya tersebut dilakukan oleh salah satu lembaga swadaya masyarakat di Blitar yang selama ini rutin menggalang pertemuan eks anggota PKI di Blitar.
Sukiman, salah satu bekas aktivis Lembaga Kesenian Rakyat (Lekra), organisasi kesenian yang berafiliasi dengan PKI, menegaskan tidak ada kegiatan apa pun yang dia lakukan bersama para eks PKI di Desa Tambakrejo. Sukiman, yang kini hidup sebagai petani di Blitar, memastikan seluruh warga di sana beraktivitas seperti biasa dengan bertani, tanpa melakukan upaya politik sama sekali. “Kami di sini tenang-tenang saja, tidak melakukan kegiatan apa pun,” kata Sukiman.
Sukiman menegaskan para eks PKI yang tinggal di Blitar sama sekali tidak melakukan gerakan apa pun yang mengarah ke kebangkitan kembali komunisme di Indonesia. Karena itu, dia merasa kaget saat seorang anggota Kepolisian Resor Blitar sempat menanyakan kegiatan di Desa Tambakrejo dua hari lalu. “Tidak ada apa-apa di sini,” katanya.
HARI TRI WASONO