Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Zoonosis, PDHI Minta Bonbin Bandung Ditutup  

Editor

Budi Riza

image-gnews
Tim gabungan dokter hewan melakukan pemeriksaan pada kandang satwa di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, 13 Mei 2016. Pemeriksaan kesejahteraan satwa pasca kematian Gajah Yani dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa dan segara memberikan penanganan pada hewan yang sakit. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Tim gabungan dokter hewan melakukan pemeriksaan pada kandang satwa di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, 13 Mei 2016. Pemeriksaan kesejahteraan satwa pasca kematian Gajah Yani dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa dan segara memberikan penanganan pada hewan yang sakit. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Wilayah Jawa Barat, Sri Muji Arti Ningsih, meminta pengelola Kebun Binatang Bandung membatasi aktivitas manusia sejauh 1 kilometer dari kandang gajah, tempat gajah Sumatera bernama Yani mati dan diautopsi pada Kamis, 12 Mei 2016.

Menurut Sri, Kebun Binatang Bandung dikhawatirkan telah menjadi area zoonosis setelah kematian gajah itu. Zoonosis adalah penyakit pada hewan yang dapat menular kepada manusia.

"Kami meminta pengelola membuat border line radius 1 kilometer dari kandang gajah," kata Sri saat ditemui seusai pemeriksaan kesehatan dan kesejahteraan satwa di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat, 13 Mei 2016.

Hal ini berarti kebun binatang itu sebaiknya ditutup dari pengunjung untuk jangka waktu minimal tiga bulan hingga diketahui jenis penyakit pasti yang membuat gajah tersebut mati. Petugas bonbin juga diminta untuk memeriksa kesehatan dan kesejahteraan satwa-satwa lainnya. "Ya, seharusnya seperti itu (ditutup)," kata dia.

Menurut Sri, ini merupakan langkah preventif hingga diketahui secara pasti ada-tidaknya zoonosis di bonbin ini. "Jadi, kesiagaan kami, membuat border sampai hasil (laboratorium) keluar," kata dia.

Sri menambahkan, jika hasil cek darah gajah Yani dari laboratorium keluar dan dinyatakan mati karena penyakit jenis zoonosis, Kebun Binatang Bandung harus ditutup secara permanen. Ini artinya, bonbin ini dibuat menjadi zona karantina. "Ketika ketahuan zoonosis, berarti memang harus ditutup," ujarnya.

Sri menjelaskan, ada 22 jenis penyakit yang termasuk kategori zoonosis. Penyakit-penyakit dari satwa ini dapat menular kepada manusia melalui kontak langsung serta lewat udara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Penularannya bisa lewat kontak langsung. Karena itu, dilarang mendekat (kandang gajah) karena takutnya memegang benda di sekitar itu, seperti tanah, tanaman, dan sebagainya. Udara juga bisa. Butiran-butiran pasir atau tanah yang tercampur kuman beterbangan lewat udara," kata dia.

Dari 22 penyakit yang termasuk kategori zoonosis, Sri melanjutkan, yang paling sering terdapat di kebun binatang adalah tuberkulosis, rabies, toksoplasmosis, dan leptospirosis. "Jawa Barat juga endemis antraks," kata dia.

Sri juga menyarankan pengunjung Kebun Binatang Bandung untuk secepatnya memeriksakan diri ke dokter apabila sakit sepulang dari Kebun Binatang Bandung.

"Gejala-gejala klinis seperti tuberkulosis diawali dengan demam tinggi, batuk, badan kurus, nafsu makan berkurang. Kalau leptospirosis mirip ganguan hati, seperti selaput mukosa kuning, urine kuning kecokelatan, perut kembung, sesak napas, lemah, dan tidak mau makan," kata dia.

Sedangkan penyakit toksoplasmosis cenderung tidak ada gejala. Namun bahaya penyakit ini adalah bagi ibu hamil. "Bisa keguguran atau anaknya nanti cacat konginetal," kata dia.

PUTRA PRIMA PERDANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.


Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pengunjung memberi makan rusa di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Jawa Barat, 7 Juli 2016. Pengelola TSI menyiapkan area parkir dan menambah personel untuk pelayanan pengunjung saat liburan Idul Fitri. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.


Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Taman Safari Indonesia memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memegang dan berfoto dengan ular koleksinya di Indopet Expo 2017 di ICE, BSD City, Tangerang, 10 September 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.


Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Seekor siamang meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya saat udara dingin di kebun binatang Debrecen, Budapest, Hungaria, 25 Janaruari 2017. (Zsolt Czegledi/MTI via AP)
Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.