TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti mengapresiasi anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Malang Brigadir Kepala Seladi yang mencari tambahan nafkah dengan cara mengumpulkan sampah.
Badrodin menilai sikap tersebut yang terbaik untuk integritas Seladi. "Saya pikir itu satu sikap yang baik bagi integritas dia. Artinya, semangat dia untuk tidak terima suap, semangat dia mencari tambahan penghasilan tanpa cara ilegal. Patut kita apresiasi," ujarnya di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Senin, 23 Mei 2016.
Bripka Seladi rela menjadi pengepul sampah untuk membiayai kebutuhan hidupnya. Pekerjaan sampingan itu dilakukan di sela tugasnya sebagai polisi lalu lintas. "Awalnya mengumpulkan di sekitar markas Polresta Malang. Sayang kertas bekas dibuang," katanya pada Kamis, 19 Mei 2016.
Bripka Seladi merupakan anggota polisi yang dikenal jujur dan kerap menolak pemberian dari warga yang ingin lolos mengikuti ujian surat izin mengemudi. Dia menolak menerima uang pungutan liar dan memilih untuk menjadi pengepul sampah dengan anggota keluarganya. "Saya tolak dengan halus. Kalau memaksa, ya saya salurkan ke masjid atau anak yatim,” katanya.
Jenderal Badrodin menuturkan, polisi yang berperilaku seperti Bripka Seladi hanya salah satu dari sekian banyak polisi yang ada di Indonesia. Menurut dia, masih banyak polisi yang memiliki profesi sampingan di luar profesi kepolisiannya.
"Polisi yang jadi tukang ojek juga ada, yang jadi guru juga ada. Itu semua merupakan bagian semangat yang harus kita apresiasi," ujar Badrodin.
ABDUL AZIS