TEMPO.CO, Madiun – Unit Donor Darah (UDD) Palang Marah Indonesia (PMI) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merujuk dua dari enam pendonor yang darahnya terkontaminasi HIV. Mereka diminta untuk melakukan periksa lanjutan ke klinik Voluntary Counseling and Testing, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolopo.
“Agar bisa lebih dipastikan,” kata Kepala Bidang Pelayanan UDD PMI Kabupaten Madiun Dony Dwi Setyawan,’’ Kamis, 26 Mei 2016.
Pihak UDD PMI menemukan indikasi HIV pada enam kantong darah pendonor, April 2016. Hal itu diketahui setelah dilakukan pengujian screening dengan metode elisa untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus dalam darah pendonor. “Dua sampai tiga kali dites,” ucap Dony kepada Tempo.
Setelah diketahui terkontaminasi HIV, enam kantong darah itu dikirim ke Gresik untuk dimusnahkan. Menurut dia, langkah serupa pernah dilakukan di bulan-bulan sebelumnya. Namun hanya satu hingga dua kantong darah yang terkontaminasi HIV.
Selain terkontaminasi HIV, pihak UDD PMI setempat menemukan delapan kantong darah yang terindikasi penyakit lain, bulan lalu. Virus penyakit yang ada dalam darah pendonor adalah hepatitis B, hepatitis C, dan sipilis. Kantong darah itu juga dimusnahkan.
Untuk meminimalisasi adanya kantong yang terkontaminasi penyakit, pihak UDD PMI melarang pemilik darah terindikasi HIV, hepatitis, dan sipilis, kembali mendonorkan darahnya. Nomor kepesertaan mereka telah diberi tanda khusus untuk memudahkan petugas memblokir pendonor.
Pelaksana Program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Madiun, Hery Setiawan, mengaku belum menindaklanjuti penemuan enam kantong darah yang terkontaminasi HIV itu. Dalam waktu dekat, pihaknya bakal berkoordinasi dengan UDD PMI untuk melakukan pendataan pendonor yang diduga terjangkit HIV/Aids. “Kami juga akan melakukan pendampingan,” kata Hery.
Pendampingan dilakukan dengan memberi motivasi kepada orang yang diduga terjangkit HIV/Aids. Selain itu, terlibat dalam pemeriksaan kesehatan penderita HIV/Aids secara rutin. Hal ini juga dilakukan kepada 438 penderita HIV/Aids di Kabupaten Madiun.
NOFIKA DIAN NUGROHO