Tol Solo-Ngawi Siap Digunakan Saat Mudik  

Sejumlah pekerja membangun tiang underpass di lokasi megaproyek infrastruktur jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, 17 April 2016. ANTARA FOTO
Sejumlah pekerja membangun tiang underpass di lokasi megaproyek infrastruktur jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, 17 April 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.COSolo - Direktur PT Solo Ngawi Jaya David Wijayatno mengatakan Jalan Tol Solo-Ngawi akan mulai beroperasi saat musim mudik Lebaran 2016. Dia menjamin jalan bebas hambatan yang masih dalam tahap pengerjaan tersebut bisa dilalui kendaraan.

"Kami akan membuka bagi pemudik sejak sepekan sebelum Lebaran," kata David, Selasa, 7 Juni 2016. Namun David mengatakan jalan tol yang menjadi bagian dari proyek Jalan Tol Solo-Kertosono tersebut hanya akan beroperasi pagi hingga sore hari.

Menurut David, jalan tol sepanjang 29 kilometer itu belum dilengkapi penerangan lampu jalan. Selain itu, ruas jalan tol baru bisa dilalui kendaraan kecil. "Bus dan truk belum diperkenankan masuk," katanya. Para pemudik bisa menggunakan jalan tol tersebut tanpa dipungut biaya.

Sebagai pengelola, PT Solo Ngawi Jaya akan segera memasang rambu-rambu. "Masih ada beberapa perlintasan sebidang dengan jalan umum," kata David. Ia mengatakan perusahaan juga tengah berkoordinasi dengan dinas perhubungan dan kepolisian untuk menempatkan personel di jalur yang dianggap rawan.

Pemudik yang memiliki tujuan ke wilayah Jawa Timur bisa masuk melalui pintu jalan tol yang berada di kawasan Klodran di wilayah Karanganyar. Mereka bisa keluar melalui pintu Jalan Tol Kemiri Karanganyar atau Pungkruk yang berada di wilayah Sragen.

Kepala Seksi Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Sri Baskoro menyebut beroperasinya jalan tol tersebut diharapkan mampu mengurangi kepadatan kendaraan di dalam Kota Surakarta. "Kami berharap kepadatan bisa berkurang 20 persen," katanya.

Berdasarkan pengalaman, kata Sri, jumlah kendaraan yang masuk dalam kota saat Lebaran bisa mencapai 700 ribu kendaraan tiap hari. "Sebagian besar hanya melintas saja," katanya. Sehingga, jalan tol tersebut bisa menjadi jalur alternatif bagi pemudik.

AHMAD RAFIQ