TEMPO.CO, Jakarta - Singgih Widyastomo mengaku kesal dengan kabar soal aliran dana Rp 30 miliar yang dikabarkan diterima Teman Ahok dari salah satu pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta untuk mendanai biaya operasional organisasi sukarelawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Kabar ini pernah disampaikan politikus PDI Perjuangan di Komisi III DPR, Junimart Girsang, yang menanyakan isu itu kepada Ketua KPK Agus Rahardjo dalam rapat kerja dengan KPK, Rabu pekan lalu.
Singgih, yang juga juru bicara Teman Ahok, mengatakan, jika menerima dana Rp 30 miliar, Teman Ahok seperti dia tak lagi mengendarai sepeda motor untuk beraktivitas sehari-hari. Terutama untuk menggalang dukungan KTP bagi Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 mendatang.
SIMAK: Dugaan Rp 30 Miliar ke Teman Ahok Bisa Jadi Suap Jika...
"Masih banyak yang fitnah kami, ada yang bilang kami dapat Rp 30 miliar," kata Singgih di Graha Pejaten, Minggu, 19 Juni 2016. "Kalau dapat Rp 30 miliar, saya kerja tidak naik sepeda motor. Kami bisa beli satu gerbong kereta."
Singgih bercerita, pada suatu hari, Fadjroel Rachman, aktivis yang juga Komisaris PT Utama PT Adhi Karya Tbk, mengaku heran dengan kondisi ruangan mereka, yang berantakan dan tidak teratur. Fadjroel sempat berkata ruangan yang dijadikan markas tersebut tidak seperti pernah menerima kucuran dana Rp 30 miliar. Fadjroel berkata seperti itu setelah menanyakan soal isu aliran dana yang disebut mengalir ke kantong Teman Ahok, melalui Lembaga Survei Cyrus Network dan staf khusus Ahok, Sunny Tanuwidjaja.
SIMAK: Skandal Rp 30 Miliar, Bisakah Teman Ahok Dijerat Pidana?
"Kalau saya masuk ruangan ini, tidak mungkin pernah mendapat uang Rp 30 miliar. Berantakan banget ruangan ini," kata Singgih menirukan ucapan Fadjroel saat itu.
Singgih menambahkan, jika Teman Ahok menerima dana sebesar itu, tidak mungkin relawan Ahok tersebut bermarkas di Graha Pejaten. Seharusnya, kata Singgih, Teman Ahok bisa membuka markas di kawasan Kuningan atau Sudirman.
Hingga saat ini, Singgih mengatakan jumlah dana yang mereka kumpulkan saat ini jumlahnya hanya Rp 5 miliar. Sehingga, Singgih menegaskan, kabar Teman Ahok menerima kucuran dana Rp 30 miliar adalah fitnah.
"Jadi sekali lagi jangan pernah bilang kami dapat uang Rp 30 miliar. Kami merasa marah sekali kepada yang fitnah kami dapat Rp 30 miliar," kata Singgih.
LARISSA HUDA