Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tip Membangun Musala di Rumah  

image-gnews
Ilustrasi salat jamaah bersama keluarga. whicdn.com
Ilustrasi salat jamaah bersama keluarga. whicdn.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesibukan terkadang membuat seseorang tak memiliki banyak waktu untuk beribadah di masjid setiap hari. Karena itu, kehadiran ruang ibadah di rumah menjadi perlu agar kewajiban menghadap Yang Maha Kuasa terus terjaga.

Interior and architecture design and build D30DESIGNWORKS, Happy Aldyanto, mengatakan rumah yang cukup luas akan sangat disarankan memiliki ruang khusus untuk beribadah secara berjemaah bersama keluarga. Namun, bagi rumah dengan luas terbatas, masalah tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan ruang-ruang yang tersedia.

Berikut ini tip bagi mereka yang ingin membangun musala di dalam rumah.

1. Ukuran luas ruang ibadah
Happy menyarankan ruang ibadah mesti mendapatkan sejumlah prioritas, yakni ukuran ruang untuk satu orang adalah 70 x 140 sentimeter. Dengan demikian ukuran ruang disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga di rumah dengan ukuran minimal tersebut. "Minimal ruangan diperuntukkan untuk satu orang," ujarnya, Jumat, 17 Juni 2016.

Kemudian yang terpenting arah ruang ibadah harus sesuai dengan kiblat. Sebab salat mengarah ke kiblat merupakan salah satu syarat sah salat yang harus dipenuhi. Sebab itu, pemilik rumah mesti cermat mencari arah kiblat terlebih dahulu, bisa dengan kompas atau menyesuaikan dengan tempat ibadah terdekat.

2. Tinggi ruang ibadah
Aldyanto menyarankan meski ruang salat tidak terlalu besar sebaiknya tinggi plafonnya lebih dari 2,7 meter. Hal ini guna menciptakan kesan lapang pada ruang ibadah. Pasalnya bila tinggi kurang dari ukuran tersebut akan memunculkan suasana sempit sehingga mengganggu kenyamanan salat.

3. Suasana ruang ibadah
"Untuk warna ruangan, sebaiknya gunakanlah warna-warna yang menyejukkan mata," ujar Aldyanto. Warna-warna yang menyejukan itu yakni warna pastel, seperti turunan dari hijau dan biru. Warna menyejukkan mata itu bisa digunakan untuk pewarnaan dinding maupun lantai. Namun tidak disarankan ruang ibadah menggunakan warna-warna yang secara psikologis memunculkan kesan sempit serta sesak, seperti merah, oranye, hitam, dan lainnya.

Selain pemilihan warna, dinding-dinding ruang ibadah pun dapat dihiasi dengan hiasan kaligrafi atau lukisan-lukisan bertema religi. Dengan catatan ukuran dan jumlah hiasan-hiasan tersebut proporsional terhadap ruang itu sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ruang salat akan lebih baik pula jika memiliki fleksibilitas tingkat pencahayaan. Aldyanto mengatakan hal ini bisa disiasati dengan menggunakan dimmer lampu atau dua grouping lampu, yakni lampu terang dan temaram. Jika mempraktekan hal tersebut maka ruang salat tak hanya memenuhi kebutuhan salat, melainkan juga membaca kitab suci Al-Quran.

Selepas salat biasanya umat muslim membaca Al-Quran. Nah, karena kesuciannya, Al-Quran tidak dapat diletakkan sembarangan. Oleh karena itu, bila ruang salat besar sangat disarankan memiliki lemari tertutup dan meja kecil sekaligus.

Dengan begitu bukan hanya kitab suci, tapi buku-buku rohani lainnya juga bisa disimpan di ruang salat. Adapun ihwal penyimpanan pakaian ibadah disarankan memiliki tempat tertutup, seperti lemari atau credenza, untuk menyimpannya demi kebersihan dan kerapian ruang salat.

Untuk ruang ibadah yang tak terlalu luas sebaiknya hindari furnitur berornamen terlalu ramai dan berat karena akan mempersempit ruang serta mengganggu kekhusyukan salat.

BISNIS

Berita lainnya:
Hikmah Setelah Di-PHK
Duh! Tasku Berat, Berapa Bobot Isi yang Ideal?
Cerita Letter D Cuisine & Bar Mempertemukan Salmon-Lodeh

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

24 April 2017

Ilustrasi Ramadhan. Robertus Pudyanto/Getty Images
Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

Warga Muhammadiyah dan umat Islam se-Indonesia, kata dia, akan memulai salat tarawih pada Jumat malam 26 Mei 2017 mendatang.


Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

11 April 2017

Plt gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengecek ketersediaan beras dan bahan pokok ke Food Station, Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, 4 April 2017. TEMPO/INGE KLARA
Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

Gubernur DKI menjelaskan, pasokan beras, telor, minyak, daging, dan cabai aman menjelang Ramadan.


Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

16 Maret 2017

TEMPO/Fahmi Ali
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1438 Hijriah/2017 Masehi jatuh pada 27 Mei.


Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

21 Juli 2016

TEMPO/Dasril Roszandi
Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

Momentum Ramadan berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Group Balikpapan, tercatat penyaluran pinjaman meningkat 20% dibanding.


Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

13 Juli 2016

Lomba membuat bungkus ketupat di Senggigi. TEMPO/Supriyantho Khafid
Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

Ini merupakan perayaan kultural masyarakat setempat.


Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

13 Juli 2016

Pegawai negeri sipil (PNS) menguap saat berdoa dalam Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta,  30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti
Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

Sebelum menjatuhkan sanksi tegas, Badan Kepegawaian Riau bakal melakukan verifikasi terlebih dulu.


Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

12 Juli 2016

Ratusan pemudik berjalan menuju gerbong Kereta Api (KA) Ekonomi Progo rute Yogyakarta - Jakarta di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, 10 Juli 2016. Arus balik pemudik pengguna jasa transportasi Kereta Api diperkirakan mencapai puncaknya pada 10 Juli karena aktivitas sejumlah perkantoran sudah mulai masuk pada esok hari. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

Jumlah kursi mencakup kereta reguler, kereta tambahan, dan kereta yang disediakan dalam kondisi fluktuatif.


Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

11 Juli 2016

Kendaraan wisatawan antre memasuki gerbang Situ Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 Juli 2016. Sejak awal libur lebaran, destinasi wisata favorit ini telah dikunjungi ribuan wisatawan dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

Hotel-hotel di Bandung tak terisi penuh selama libur lebaran tahun ini.


Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

11 Juli 2016

Menteri Perhubungan Ignasius Jonanmemantau arus mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen, Sabtu, 2 Juli 2016. Tempo/Bagus Prasetiyo
Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, laut, kereta api, serta angkutan umum jalan raya.


Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

11 Juli 2016

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana
Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

Depok menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke kota tersebut.