TEMPO.CO, Jakarta - Sakit perut lebih banyak dialami wanita daripada pria. Sebanyak 88 persen perempuan bermasalah dengan perut, 5 persen lebih banyak dari kaum adam. Ternyata yang menjadi penyebab terbesarnya adalah stres, bukan masalah pencernaan.
Para dokter mengingatkan bahwa kondisi mental berhubungan langsung dengan masalah pencernaan, karena adanya interaksi antara usus dan otak. Dampak tidak langsung stres adalah kurang tidur dan pola makan tak sehat juga mempengaruhi kesehatan wanita.
Sebuah penelitian yang dilakukan analis konsumen Mintel menemukan fakta 88 persen wanita mengalami sakit gastrointestinal dalam setahun terakhir ini, sedangkan pria hanya 83 persen dan jarang yang disebabkan infeksi atau virus.
Virus hanyalah penyebab 14 persen kasus sakit perut dan 14 persen lagi disebabkan alkohol. Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Cambridge, Inggris, menemukan fakta bahwa potensi wanita mengalami stres berat dua kali lipat dari pria.
Penemuan itu dimuat dalam jurnal Brain and Behaviour. Di masa lalu, wanita lebih banyak menjadi ibu rumah tangga. Kini, lebih banyak perempuan bekerja dan juga memiliki anak. Keadaan inilah yang menjadi pemicu stres para wanita dan jarang dialami pria.
"Stres menjadi penyumbang terbesar dalam penyebab masalah gastrointestinal atau sakit perut dan penelitian terbaru makin menegaskan hal itu. Stres juga bisa menyebabkan perubahan pola makan dan tidur, yang bisa mengubah fungsi pencernaan," kata Bernard Corfe dari Universitas Sheffield, Inggris.
Menurut penelitian Mintel terhadap 2.000 orang dewasa di Inggris, 45 persen telah mencoba ramuan tradisional seperti teh jahe untuk mengatasi masalah di perut. Hanya 34 persen yang berusaha menyembuhkan diri dengan obat medis.
Masalah perut yang dialami 40 persen penderita adalah kembung dan biasanya dibiarkan saja hingga sembuh dengan sendirinya.
DAILYMAIL | PIPIT