TEMPO.CO, Sidoarjo - Madura United berhasil menang tipis 1-0 atas tuan rumah Bhayangkara Surabaya United dalam laga lanjutan kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu, 25 Juni 2016. Gol semata wayang Madura United dicetak striker asing Rodrigues Aracil Pablo pada menit akhir.
Sepanjang pertandingan, kedua tim tampil saling menyerang. Keduanya juga berhasil menciptakan sejumlah kesempatan. Hanya, Madura United, yang berstatus sebagai tim tamu, justru sedikit lebih mendominasi permainan dan beruntung bisa mengkonversi satu peluang menjadi gol.
Gol kemenangan Laskar Sape Kerap—julukan Madura United—baru tercipta pada menit ke-93 atau beberapa detik sebelum laga berakhir. Umpan silang Ahmad Maulana Putra yang mengarah ke gawang sempat diselamatkan pemain belakang Surabaya United, Otavio Dutra, sebelum kemudian disambar Pablo.
Pada babak pertama, setidaknya kedua tim berhasil menciptakan sejumlah peluang, tapi tak satu pun yang berubah menjadi gol. Pada menit ke-22, bola tendangan jarak jauh pemain tengah Surabaya United, Slamet Nurcahyo, masih melebar tipis di sisi kiri gawang Madura United, yang dijaga Hery Prasetyo.
Sepuluh menit kemudian, Madura United sempat mengancam gawang Surabaya United. Sundulan Rodrigues Aracil Pablo bisa ditepis penjaga gawang Surabaya. Selain itu, tendangan Slamet Nurcahyo dari bola muntah dari tepisan kiper Hery Prasetyo masih melebar tipis di atas gawang.
Hal yang sama terjadi di babak kedua. Bola tendangan striker Surabaya United, Rudi Widodo, dari hasil umpan Evan DImas Darnono pada menit ke-48 masih bisa ditangkap kiper Wahyu Tri Nugrohi. Sedangkan peluang emas Slamer Nurcahyo hasil bola muntah tendangan Erick Weeks masih melambung tipis di atas gawang.
Pelatih Madura United, Mario Gomes De Olivera, tidak menyangka timnya berhasil membobol gawang lawan pada menit-menit akhir. "Karena Surabaya United bermain sangat bagus," katanya seusai pertandingan. Adapun pelatih Bhayangkara Surabaya United, Ibnu Grahan, tak banyak berkomentar. "(Gol) tadi membuat pelatih mati muda."
NUR HADI