TEMPO.CO, Bekasi - Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina ingin menjual rumah mewahnya yang dijadikan tempat memproduksi vaksin palsu seharga Rp 6 miliar. Namun rumah di Jalan Kumala 2, Perumahan Kemang Pratama Regency, Kota Bekasi, belum laku, pasangan suami-istri tersebut sudah ditangkap polisi karena bisnis yang dijalani.
"Rumahnya sudah ditawarkan, tapi belum laku," kata komandan regu satpam perumahan, Eko Supriyanto, Senin, 27 Juni 2016. Menurut dia, sejak ditawarkan beberapa bulan lalu, sudah ada yang menawar hingga Rp 5 miliar, bahkan sudah pernah dicek ke lokasi. Meski demikian, pemilik rumah tidak melepasnya.
Sayangnya, rumah belum laku dijual, pasangan suami-istri itu ditangkap polisi dalam sebuah penggerebekan pada Rabu malam pekan lalu. Mereka ditangkap di rumahnya karena memproduksi vaksin palsu untuk bayi di bawah lima tahun. "Kalau sudah dijual, kemungkinan masih bisa lari atau bersembunyi," ujar Eko.
Baca: Vaksin Palsu, Ketika Cairan Infus Dicampur Vaksin Tetanus
Ia mengatakan harga rumah di perumahan tersebut cukup mahal, karena memang harga tanah kaveling juga mahal. Sedangkan setiap pembangunan rumah biasanya menggunakan jasa konsultan serta pemborong. Karena itu, tak heran jika rumah di kompleks tersebut mencapai miliaran rupiah. "Pemiliknya semua rata-rata pengusaha," katanya.
Karena itu, ucap dia, awalnya banyak warga yang bertanya-tanya ihwal profesi penghuni rumah. Sepengetahuannya, Rita merupakan mantan seorang perawat yang kini hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus dua anaknya. Adapun, suaminya bekerja di sebuah perusahaan otomotif di Jakarta Timur. "Warga baru tahu ketika ada polisi menggerebek, ternyata usaha vaksin palsu," katanya.
Baca:
Vaksin Palsu, Dibuat Sejak 2003 Menggunakan Vaksin Tetanus
Vaksin Palsu Beredar, Kementerian Kesehatan: Jangan Khawatir
Sebelum tinggal di kompleks tersebut pada 2013, mereka mengontrak sebuah rumah di Kemang Pratama 3 di kawasan yang sama. Adapun, suaminya merupakan orang Palembang, sedangkan Rita berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. "Sepertinya dia lahir di sini, orang sekolahnya saja di Bekasi," ujar Eko.
Berdasarkan pantauan Tempo, rumah mewah berlantai dua tersebut kini tak berpenghuni. Di garasi tampak tiga sepeda motor yang terparkir. Sedangkan, lampu penerangan di rumah tersebut tampak padam. Sesekali warga yang melintas menengok ke rumah yang dibangun pada 2013 itu.
ADI WARSONO