TEMPO.CO, London - Munculnya nama Gareth Southgate sebagai favorit pengganti Roy Hodgson untuk mengisi posisi pelatih kesebelasan Inggris merupakan hal yang “mengerikan”. Menurut mantan manajer sejumlah klub sepak bola Inggris, Harry Redknapp, Southgate belum pantas menempati posisi tersebut.
“Mengapa harus dia (Southgate) yang lebih difavoritkan ketimbang Steve Bruce dan Sam Allardyce, yang telah terbukti sebagai manajer,” kata Redknapp, mantan manajer klub Queen Park Rangers.
Southgate difavoritkan untuk menggantikan Roy Hodgson yang mundur setelah Inggris terdepak dari Piala Eropa 2016. Inggris ditaklukkan Islandia 1-2 pada babak 16 besar atau perdelapan final pada Senin malam, 27 Juni 2016.
Selain Southgate, mantan manajer tim Inggris pada Piala Dunia 1998, Glenn Hoddle, termasuk yang difavoritkan menggantikan Hodgson. Waktu itu Hoddle membawa Inggris hingga babak perdelapan final sebelum kalah adu penalti melawan Argentina.
Menurut Redknapp, Southgate difavoritkan karena sukses membawa tim usia di bawah 21 tahun memenangi turnamen “kelas kedua” di Toulon, Prancis, Mei lalu. “Saya suka Gareth Southgate, dia pemain (muda) yang hebat. Namun dia sudah membuat apa?” kata Redknapp.
Menurut dia, Hoddle lebih pantas menggantikan Hodgson ketimbang Southgate.
Ditanya soal Southgate yang tahu soal bagaimana Asosiasi Sepak Bola Inggris bekerja dan sistem sepak bola Inggris, Redknapp dengan ketus berkomentar: “Dia tahu sistem apa? Sistem bagaimana kalah? Dia tahu formula bagaimana kalah?”
Redknapp mengakui memilih pelatih menjadi kewenangan Asosiasi Sepak Bola Inggris, tapi ia mengingatkan agar tidak salah pilih seperti masa lalu. Ia mencontohkan saat dipilihnya Sven-Goran Eriksson (Swedia) sebagai pelatih timnas Inggris pada 2001-2006. Menurut dia, itu pengalaman mengerikan.
Redknapp juga melihat mantan manajer Tottenham Hotspur dan Aston Villa, Tim Sherwood, sebagai alternatif pilihan selain Hodlle. “Dia memiliki semangat, antusias, dan tahu permainan sepak bola,” tuturnya.
Ketika ditanya bagaimana peluang dia sendiri untuk menggantikan Hodgson, Redknapp menyatakan itu merupakan masa lalu. Ia termasuk yang divaforitkan pada 2012, tapi kemudian yang dipilih ialah Roy Hodgson.
“Saya tidak cocok. Saya suka memanajeri Inggris, tapi saya orang yang realistis dan saya tidak punya peluang,” kata Redknapp tegas.
Selain Redknapp, mantan pemain depan Inggris Alan Shearer lebih suka Hoddle menjadi pengganti Hodgson. Hoddle menjadi manajer tim Inggris menggantikan Terry Venables setelah Piala Eropa 1996. Hoddle dipecat pada 1999 setelah wawancara dengan The Times, di mana dia menyebut orang-orang cacat dilahirkan untuk menebus dosa-dosa kehidupan di masa silam.
Hoddle tidak lagi menjadi manajer setelah meninggalkan Wolverhampton Wanderers pada 2006. Adapun pengalaman manajerial Southgate diakhiri dengan pemecatan menyusul terpuruknya Middlesbrough ke jurang degradasi Liga Primer Inggris pada 2009.
Rekan Shearer di tim Inggris, Teddy Sheringham, mempunyai pendapat lain. Menurut dia, manajer Arsenal asal Prancis, Arsene Wenger, pantas menjadi pengganti Hodgson.
"Orang tidak akan setuju bila saya mendukung dia (Wenger) di tim Inggris,” katanya. Namun ia melihat perpaduan berbagai hal diperlukan tim Inggris.
“Inggris memiliki kekuatan, hasrat, lapar kemenangan, dan tangguh, tapi butuh struktur, tipu muslihat, dan siasat. Pada level ini dibutuhkan bagaimana menguasai bola dan mengendalikan permainan. Inilah yang dilakukan Arsene Wenger dengan timnya (Arsenal),” tutur Sheringham.
Terepas dari siapa pun yang bakal menggantikan Hodgson, yang pasti para pendampingnya di tim nasional juga tersapu. Mereka ialah bos Crystal Palace Alan Pardew, pelatih Bournemouth Eddie Howe, dan mantan pelatih Inggris Gary Neville.
REUTERS | AGUS BAHARUDIN