Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ubah Gaya Hidup Agar Terhindar dari Hipertensi

image-gnews
Ilustrasi wanita gemuk berolahraga. AP/Rodrique Ngowi
Ilustrasi wanita gemuk berolahraga. AP/Rodrique Ngowi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan darah yang normal pada manusia sehat adalah 120/80 atau sedikit lebih rendah. Bila alat pengukur sudah menunjukkan angka 140/90, tandanya tekanan darah sudah tinggi dan perlu mendapat perhatian khusus.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa disebabkan beberapa hal. Berikut ini di antaranya.

1. Usia
Hipertensi berisiko terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Lebih dari dua per tiga orang berusia di atas 65 tahun mengalaminya dan 90 persen dari mereka yang memiliki tekanan darah normal pada umur 55 tahun juga tetap berisiko mengalaminya.

2. Keturunan
Tekanan darah tinggi bisa juga karena faktor keturunan.

3. Ras
Di Amerika Serikat, misalnya, hipertensi lebih mudah menyerang mereka yang berdarah Afrika-Amerika dibanding ras Kaukasian.

4. Obesitas
Diperkirakan sekitar 70 persen orang yang kelebihan berat badan mengalami hipertensi. Obesitas menyebabkan tekanan darah naik dengan cara mengubah fungsi ginjal, menaikkan volume darah, dan menyebabkan kerusakan pembuluh lewat pengendapan insulin. Kelebihan berat juga berarti pembuluh kapiler yang lebih panjang sehingga darah harus mengalir lebih jauh.

5. Konsumsi garam tinggi
Makin banyak garam yang dikonsumsi, makin mudah terserang tekanan darah tinggi.

6. Kurang asupan potasium
Potasium membantu menjaga keseimbangan jumlah sodium dalam sel-sel tubuh. Bila tubuh kekurangan potasium, kelebihan darah akan disimpan dalam darah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

7. Alkohol
Meminum alkohol lebih dari dua kali sehari menambah risiko terserang hipertensi.

8. Stres
Stres yang tinggi bisa memicu tekanan darah tinggi.

9. Kondisi kronis tertentu
Penyakit seperti diabetes, ginjal, atau masalah tidur juga bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi.

Baca: Mengenal Tekanan Darah Tinggi dan Cara Mendeteksinya

Komplikasi dari darah tinggi adalah serang jantung atau stroke, gagal jantung, pembuluh darah di ginjal yang menyempit dan melemah, pembuluh darah di mata yang menyempit dan mengeras, sindrom metabolisme, serta sulit mengingat.

Gaya hidup keliru juga bisa memicu hipertensi. Cobalah untuk menjaga berat badan, cukup tidur, membatasi asupan sodium dan alkohol, serta rutinlah berolahraga minimal 30 menit sehari.

FOXNEWS | PIPIT

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.