Dian Pelangi Rayakan Lebaran di Mekkah

Desainer busana hijab Dian Pelangi berpose usai menghadiri konfrensi pers jelang keberangkatan lima desainer Indonesia ke London Fashion Week 2016 di Jakarta, 12 Februari 2016. Dalam International Fashion Showcase London Fashion Week 2016 yang digelar 19-23 Febuari 2016,  Dian Pelangi akan menampilkan karya busananya yang bertemakan Api. ANTARA FOTO
Desainer busana hijab Dian Pelangi berpose usai menghadiri konfrensi pers jelang keberangkatan lima desainer Indonesia ke London Fashion Week 2016 di Jakarta, 12 Februari 2016. Dalam International Fashion Showcase London Fashion Week 2016 yang digelar 19-23 Febuari 2016, Dian Pelangi akan menampilkan karya busananya yang bertemakan Api. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Idul Fitri 1437 hijriyah ini akan jadi momen bagi Dian Pelangi. Sebab perancang modest wear itu akan berangkat umroh dan merayakan Lebaran di Mekkah. “Aku lagi harap-harap cemas menunggu visa keluar karena pas lebaran nanti rencananya aku mau umroh,” kata Dian, Selasa, 28 Juni 2016.

Dian, 25 tahun, mengatakan keputusannya berangkat umroh sangat mendadak. Sebelumnya dia berencana akan merayakan lebaran di Jakarta. “Soalnya pernah mudik ke Pekalongan dan nyetir selama 24 jam dari seharusnya hanya 5 jam, makanya aku mau mudik justru setelah lebaran,” kata dia. Keputusan yang mendadak pun dibayar mahal dengan perasaan harap-harap cemas menanti visa yang belum keluar hingga sepekan sebelum Lebaran.

Perempuan bernama asli Dian Wahyu Utami ini mengatakan kebiasaan umroh saat Lebaran dilakoni oleh orangtuanya sejak tiga tahun terakhir berturut-turut. “Tahun ini kebetulan ibu ngajak aku ikut sekalian,” kata dia. Dian mengatakan sang ibu ingin seluruh keluarganya merayakan Idul Fitri di Tanah Suci.

Dian sempat bertanya alasan ibunya menyukai umroh saat lebaran. “Karena bukannya pas lebaran itu enak kalau ngumpul bersama keluarga, rame-rame, biasanya kan begitu,” kata dia. Tetapi ibunya punya alasan lain. “Menurut ibuku, umroh saat lebaran justru enak karena tidak perlu pusing mau masak apa, mau memakai baju apa, mau open house di mana.”

Menurut Dian, selama ini lebaran di keluarganya selalu diisi dengan acara kumpul keluarga. Dia biasanya menghabiskan waktu di Pekalongan atau di Palembang, kota kelahirannya. Biasanya, ibunya selalu membuat pempek dan masakan lain yang sangat memanjakan lidah. Tetapi sejak tiga tahun belakangan, ia lebih sering berlebaran di Jakarta. Di menit-menit terakhir, Dian tertarik dengan tawaran ibundanya. “Karena di sana Lebaran betul-betul terasa, betul-betul hanya beribadah,” kata dia.

Meski belum pasti kapan visanya keluar, Dian tetap melakukan beberapa persiapan. Dia sudah menyiapkan beberapa busana untuk dipakai selama umroh. Uniknya, busana yang disiapkan agak sedikit berbeda dengan image Dian Pelangi.
Dian terkenal sebagai perancang busana yang berani bermain warna. Rancangan busananya selalu tampil dengan warna-warni tegas dan tak jarang dia sering bermain tabrak warna. Tapi, busana umrohnya tidak seperti yang dibayangkan. “Kalau umroh aku selalu pakai baju berwarna hitam dan putih aja,” kata dia.

Dia mengatakan busana berwarna hitam dan putih selalu jadi favorit ketika umroh. “Nggak repot nyuci, nggak repot kotor, nggak repot kalau kusut,” kata dia. Selain itu dia menyiapkan kondisi tubuh agar tetap prima dan fit saat umroh. Sebab kondisi cuaca di Mekkah yang panas.

Rencananya Dian akan menghabiskan waktu sepekan di sana. “Setelah Lebaran, di sana itu hotel-hotel pada kosong dan murah banget,” kata dia. Sebab kebanyakan orang ramai mengunjungi Mekkah saat lebaran saja.

Untuk urusan umroh kali ini Dian berkali-kali mengingatkan diri. “Aku bolak-balik lurusin niat kalau di sana itu hanya untuk ibadah bukan untuk hura-hura, senang-senang atau sekadar untuk merasakan Lebarannya aja,” kata dia.

DINI PRAMITA