Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Metode Asuh Orang Tua Ikut Tentukan Penghasilan Anak  

image-gnews
Sxc.hu
Sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Tokyo - Penelitian oleh Nishimura Kazuo dari Kobe University dan Yagi Tadashi dari Doshisha University mengungkap hubungan perhatian orang tua dengan berbagai aspek dalam kehidupan anak. Penelitian mereka menyatakan anak yang menerima perhatian positif dari orang tuanya akan berpenghasilan tinggi, memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi, sukses secara akademik, dan mempunyai moral yang kuat. 

Sebanyak 5.000 pria dan wanita menjawab pertanyaan tentang hubungannya dengan orang tua semasa kecil. Peneliti menemukan pernyataan seperti, “Orang tua sangat mempercayai saya,” atau “Saya merasa keluarga tak memperhatikan saya.” 

Menggunakan data ini, peneliti mengidentifikasi empat faktor. “Empat faktor itu adalah perhatian dan tidak perhatian, rasa percaya, aturan, dan kebebasan,” kata Kazuo. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengelompokkan metode pengasuhan menjadi enam. 

1. Supportive (mendukung)
Metode ini memberi tingkat kebebasan yang tinggi atau rata-rata pada anak. Tingkat kepercayaan tinggi menunjukkan perhatian yang tinggi pada anak dan menghabiskan banyak waktu bersama anak.

2. Strict (otoriter)
Dengan metode ini, anak memiliki tingkat kebebasan yang rendah. Kepercayaan pada anak tingkatnya mulai medium hingga tinggi, perhatian yang cukup, dan banyak aturan. 

3. Indulgent (membiarkan anak melakukan yang disukai)
Orang tua akan memberikan kepercayaan yang tinggi kepada anak dan tak ada aturan yang ketat sama sekali. Waktu yang dihabiskan bersama anak cukup banyak. 

4. Easygoing (santai dan toleran)
Anak mendapat perhatian yang sedikit, tak ketat sama sekali, sedikit waktu kebersamaan, dan aturan yang sangat sedikit. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Harsh (didikan keras)
Perhatian yang dicurahkan kepada anak sangat sedikit. Orang tua hanya memberi sedikit kebebasan dan kepercayaan. Aturan yang diterapkan orang tua ketat.

6. Average (rata-rata) 
Semua faktor diberikan dalam tingkat rata-rata. 

Hasil penelitiannya, orang yang diasuh dengan metode supportive punya gaji tinggi, sukses secara akademis, dan tingkat kebahagiaannya tinggi. Sebaliknya, partisipan yang diasuh dengan metode otoriter dengan perhatian tinggi dan ketatnya disiplin punya gaji tinggi dan sukses secara akademis. “Tapi lebih sering stres dan kurang bahagia,” tutur Kazuo. 

SCIENCE DAILY | TRI ARTINING PUTRI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

16 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.