TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan Satelit Terra dan Aqua memantau 68 titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Riau menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak, yang mencapai 28 titik. Seluas 1.506 hektare hutan Riau terbakar dalam sebulan terakhir. "Titik panas terpantau pukul 06.00 pagi," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Selasa, 12 Juli 2016.
Sugarin menyebutkan titik panas tersebar di Aceh 5 titik, Sumatera Utara 10 titik, Sumatera Barat 2 titik, Jambi 5 titik, Bangka Belitung 4 titik, Sumatera Selatan 9 titik, Bengkulu 2 titik, dan Lampung 2 titik.
Sedangkan untuk wilayah Riau terpantau paling banyak, yakni 28 titik, yang terdapat di Rokan Hilir 21 titik, Bengkalis 4 titik, Kampar 2 titik, dan Dumai 1 titik. "Tingkat kepercayaan menjadi titik api di atas 70 persen, yakni 17 titik," ucapnya.
Sugarin mengatakan, secara umum, cuaca di wilayah Riau cerah berawan. Potensi hujan dapat terjadi di wilayah Riau bagian tengah pada malam hari. "Temperatur maksimum 32- 35 derajat Celsius," tuturnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger mengakui terdeteksi dua titik api membakar lahan di Rokan Hilir, tepatnya di Kecamatan Kubu dan Pujud. Sanger mengaku telah mengerahkan satu unit helikopter waterbombing untuk memadamkan api. "Traktor air sudah kami kerahkan ke sana untuk membantu tim darat," katanya.
Kebakaran hutan dan lahan kembali marak terjadi dalam satu bulan terakhir. Lebih dari 1.506 hektare lahan terbakar. Cuaca panas dikhawatirkan membuat titik api meluas sehingga anggota Satgas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan tidak mendapat libur saat Lebaran.
RIYAN NOFITRA