TEMPO.CO, Panama City - Pemerintah Panama membuat gebrakan dengan membentuk komisi untuk menginvestigasi invasi Amerika Serikat tahun 1989 untuk mendongkel kekuasaan Jenderal Manuel Noreiga.
"Panama sedang berupaya menyembuhkan lukanya," kata Isabel de Saint Malo, Wakil Presiden yang juga Menteri Luar Negeri Panama seperti dikutip dari BBC News, 21 Juli 2016.
Komisi ini bertugas menentukan jumlah korban yang tewas, mengidentifikasi seluruh korban, dan membantu memastikan kelayakan keluarga korban untuk mendapatkan kompensasi.
Sejumlah kelompok non pemerintah mengatakan 514 tentara Panama dan warga sipil tewas dibunuh saat invasi terjadi. Bahkan ada yang menyebut angka yang tewas mendekati 1.000 orang.
"Tidak akan dapat dilakukan rekonsiliasi tanpa diketahui kebenarannya," kata Isabel.
Baca Juga:
Manuel Noriage yang saat ini berusia 83 tahun mendekam di penjara di Panama. Ia dijatuhi hukuman penjara karena memerintahkan penghilangan orang-orang yang berseberangan dengannya saat berkuasa dari tahun 1983 hingga 1989.
Noreiga juga telah menjalani hukuman di Amerika Serikat dan Prancis terkait kasus pembunuhan, perdagangan narkoba, pencucian uang, dan pemerasan.
BBC | MARIA RITA