Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mengatasi Kebiasaan Buruk Anak  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi anak mengemut jari. Shutterstock.com
Ilustrasi anak mengemut jari. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak memiliki kebiasaan yang tak sepatutnya dilakukan. Sadar atau tidak, mereka sering melakukan beberapa tindakan yang kurang sopan kepada orang tua atau bisa merugikan diri sendiri. Misalnya menggigiti kuku sampai berdarah, mengorek hidung atau mengupil, mengisap jempol, menarik rambut, sampai berteriak.

Kebiasaan buruk ini dapat berhenti dengan perlahan seiring pertumbuhan dan pemahaman anak. Umumnya kebiasaan buruk pada anak ini akan hilang ketika mereka berusia 3-5 tahun. Namun ada juga kebiasaan buruk yang harus disetop menggunakan perlakuan khusus. Jika tak segera diatasi, tindakan mereka tersebut bisa memicu masalah yang lebih besar, seperti infeksi, bahkan depresi.

Agar kebiasaan buruk itu tidak berlanjut, mari bantu si kecil dengan cara berikut ini.

1.  Menarik rambut

Menarik rambut dapat menyebabkan kebotakan. Kebiasaan ini sering berawal dari rasa cemas, stres atau depresi. Cara mengatasinya, berikan banyak kegiatan dan rangsangan lain untuk menyalurkan energi dan mengatasi stres. Seperti bermain lompat tali, mendengarkan musik, atau cerita.

2. Menggigit kuku

Mengigit kuku dapat menyebabkan patah tulang kecil di tepi gigi. Menggigit kuku merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dapat disebabkan rasa cemas. Cara menghentikannya adalah menjaga kukunya senantiasa pendek, serta membantu mengurangi rasa cemas dan stresnya dengan melakukan aktivitas fisik dan bersantai.

3. Mengisap Jempol

Mengisap jempol selain dapat menyebabkan tangan kapalan, lecet, dan infeksi, juga berisiko membuat pertumbuhan gigi tak sesuai strukturnya. Anak mengisap jempol jika merasa bosan, lelah, atau stres. Cara menghentikannya dengan memberikan kegiatan yang membuat tangan dan mulutnya sibuk seperti bernyanyi atau meniup balon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Mengorek hidung

Anak-anak sering mengorek hidung karena bosan atau hanya iseng untuk mengambil kotoran dari dalam hidungnya. Namun, mengupil juga bisa jadi karena anak alergi. Sebab itu, konsultasikan dengan dokter dan coba alihkan tangannya dengan kegiatan yang menyenangkan, semisal bermain balok susun.

5. Mengeluarkan kata umpatan

Jika anak sering mengeluarkan kata-kata umpatan, hal ini akan berdampak buruk pada reputasi sosialnya. Cara mengatasinya adalah dengan memberitahukannya bahwa itu tidak baik. Jika ia mengumpat dapat diberikan sanksi dengan denda, misalnya. Seperti kita ketahui anak adalah peniru ulung. Anak cenderung meniru orang tua mereka. Karena itu, orang tua juga semestinya instropeksi dan mulai memperhatikan perkataan dan perilaku.

POPSUGAR | DINA ANDRIANI

Berita lainnya:
Mitos dan Fakta Soal Bau Napas Tak Sedap
Membaca Kondisi Kesehatan Tubuh Melalui Sperma
Bahaya Mengintai Wanita yang Menopause Dini atau Terlambat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.