Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Penjara 'Horor' Quezon City di Filipina  

image-gnews
Sejumlah pelaku kriminal dan geng sindikat narkoba berada dalam sel di Manila, Filipina, 20 Juli 2016. Sekitar ratusan tersangka narkoba ditangkap polisi dalam kurun waktu lebih dari satu bulan. Dondi Tawatao/Getty Images
Sejumlah pelaku kriminal dan geng sindikat narkoba berada dalam sel di Manila, Filipina, 20 Juli 2016. Sekitar ratusan tersangka narkoba ditangkap polisi dalam kurun waktu lebih dari satu bulan. Dondi Tawatao/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Manila-Penjara Quezon City di Manila, Filipina tidak memenuhi standar kelayakan. Bayangkan, penjara yang hanya berkapasitas untuk 800 tahanan ternyata setiap hari dihuni 3.800 tahanan.

Dengan jumlah empat kali lipat lebih banyak dari kapasitas yang ditentukan, penjara tidak punya ruang kosong. Para tahanan memyemut di semua sel untuk sekadar duduk maupun tidur. Setip sel yang diperuntukkan untuk 20 tahanan, dihuni antara 160 hingga 200 tahanan.

Lantai penjara tanpa alas atau sekadar kertas koran dan pakaian digunakan untuk alas badan para tahanan. Hampir tak seorangpun dapat tidur dengan tubuh tidur lurus terlentang. Sebaliknya tubuh mereka berdempetan satu dengan lainnya.

Sehingga ada tidur di lapangan bola basket yang tanpa atap, di tanggap, tanpa kelambu. Ada tahanan yang menggunakan selimut lusuhnya menjadi tempat tidur gantung.

Seperti dikutip dari Dailymail, 30 Juli 2016, makanan ribuan tahanan itu juga jauh dari sehat. Dari makanan mereka ditemukan paku dan bahkan kecoa mati.

Ventilasi dan air langka di dalam penjara. Setiap tahanan bertarung berebut tempat, air, dan makanan.

Mereka memasak makanan dan berolahraga di sebelah kamar yang dipakai untuk mandi dan mencuci pakaian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbagai penyakitpun menjangkiti para tahanan bahkan sampai menimbulkan kematian bagi tahanan. Seorang mantan napi, Raymund Narag mengatakan, setiap bulan dua hingga lima tahanan sakit hingga tewas di penjara Quezon City.

"Selama hampir tujuh tahun, setiap waktu selama saya didalam penjara saya mempelajari kematian," kata Narag. Ia saat usia 20 tahun dihukum tujuh tahun atas dakwaan membunuh seorang anak laki-laki, namun ia menolak dituding sebagai pembunuh.

Hidup mengerikan selama dalam penjara Quezon City dituangkannya dalam buku bertajuk Freedom and Detah Inside the Jail. Alumni  Universitas Illonis, Amerika Serikat bekerja sebagai hakim kasus kriminal.

Penjara Quezon City  dibangun enam dekade lalu dan menjadi rumah bagi para tahanan yang perkaranya ditunda. setiap tahanan diwajibkan mengenakan pakaian tahanan warna kuning. Kisah horor dari penjara ini belum mendorong perbaikan penjara yang berlokasi di ibukota negara Filipina.

DAILYMAIL | MARIA RITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

6 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

11 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.


Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

14 hari lalu

Chocolate Hills, Carmen, Bohol, Filipina. Unsplash.com/Brett Andrei Martin
Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina


Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

14 hari lalu

Para pekerja melakukan operasi penyelamatan di lokasi di mana sebuah bangunan runtuh setelah gempa bumi, di Hualien, Taiwan, dalam tangkapan layar yang diambil dari rekaman video SET TV pada 3 April 2024. SET TV/Handout via REUTERS
Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.


AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

15 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.


Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

17 hari lalu

Petugas menyisir lokasi gempa yang meruntuhkan sebuah bangunan di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Ini adalah gempa terkuat yang melanda pulau itu setidaknya dalam 25 tahun terakhir. Taiwan National Fire Agency/Handout via REUTERS
Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional


Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

17 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping melambaikan tangan saat bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di perkebunan Filoli di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Woodside, California, AS, 15 November 2023. Untuk pertama kalinya dalam satu tahun Xi Jinping dan Biden bertemu melakukan pembicaraan yang bertujuan mengurangi perselisihan antara kedua negara adidaya tersebut mengenai konflik militer, perdagangan narkoba dan kecerdasan buatan. REUTERS/Kevin Lamarque
Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.


Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

17 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

22 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

23 hari lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.