Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

image-gnews
Bayezid Hossain. Cover Asia Press/Qamruzzaman
Bayezid Hossain. Cover Asia Press/Qamruzzaman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bayezid Hossain, 4 tahun, lahir dengan kondisi sangat langka. Ia tampak seperti seorang pria usia 80-an tahun. Wajah anak kecil ini bengkak, kulitnya kendur, sakit sendi, dan mata cekung.

Bayezid yang tinggal di luar Magura, Bangladesh Selatan, juga sulit buang air dan giginya mulai lemah dan rusak. Anak-anak di desanya menyebut dia dengan panggilan 'orang tua'. Awalnya, mereka takut bermain dengan Bayezid.

Orang tua Bayezid sedih tak terkira  setelah diberitahu oleh dokter bahwa anak mereka tidak mungkin hidup melewati usia 15 tahun. Karena kondisi langka yang dideritanya yaitu Progeria dan Cutis Laxa. Progeria adalah penyakit kelainan genetika yang membuat fisik bayi terlalu cepat menua. Sedangkan Cutis Laxa gangguan jaringan ikat yang membuat kulit sangat mudah teregang dan menggantung.

Ibu Bayezid yang kini berusia 18 tahun, Tripti Khatun, kagum pada kemampuan mental anaknya. "Bayezid belajar berjalan pada usia tiga tahun tetapi giginya sudah lengkap pada usia tiga bulan,” ujar Tripti yang melahirkan Bayezid pada usia 14 tahun.

Saat Bayezid lahir di sebuah rumah sakit bersalin pemerintah, 2012 Tripti dan suaminya Lovelu Hossain (22), sedih. Tripti mengaku sangat ketakutan melihat anaknya. “Dia tampak seperti alien dan itu memilukan bagi saya,” ujarnya.

Setelah mereka kembali ke rumah, berita tentang Bayezid dengan cepat menyebar ke seluruh desa. Para tetangga berbaris di luar rumah mereka untuk melihat  Bayezid. Tetapi suami istri itu  mendapat  dukungan.

Lovelu bekerja sebagai buruh upah harian. Dia dan istrinya adalah sepupu pertama. Pernikahan gaya ini merupakan praktek yang normal di wilayah pedesaan Bangladesh dan Asia Selatan. Lovelu dan Tripti sudah pernah ke rumah sakit, tempat-tempat suci, dan fakir untuk menyembuhkan penyakit anaknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, situasinya tetap sama dan kondisi anaknya bahkan lebih buruk dari hari ke hari. "Tapi saya bangga padanya. Dia sangat cerdas dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya,” ujarnya. “Dia mengerti kondisinya tapi dia tidak suka bicara tentang hal itu.”

Debashis Bishwas, seorang konsultan dari Rumah Sakit Pusat Magura, di Magura, bertemu dengan Bayezid bulan lalu dan percaya bahwa dia menderita Progeria dan Cutis Laxa. Ia khawatir Bayezid hanya bisa hidup selama 15 tahun.

"Kami hanya bisa menyarankan keluarga untuk mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit seperti Dhaka Medical College Hospital atau Bangabandhu Sheikh Mujib Medical University di Dhaka, karena tidak ada pengobatan di sini,” ujar Debashis.

"Hal ini sangat menyakitkan untuk melihat bahwa anak pertama kami menderita penyakit, kami bahkan tidak bisa mengobati,” kata Lovelu, sang ayah. “Kami ingin lebih banyak anak tapi kami terlalu takut.”

Seperti orang tua lainnya, kata dia, mereka ingin anaknya hidup panjang dan sehat. “Tetapi kami merasa hanya keajaiban yang akan menyelamatkan kami sekarang,” ucap Lovelu.
MIRROR | REZKI ALVIONITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Ilustrasi. mid-day.com
Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.


Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.


Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan


Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Ilustrasi pasangan suami istri konsultasi dengan dokter. shutterstock.com
Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.


Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Merantau ke kota besar untuk bekerja dan memperbaiki nasib juga terjadi di negara Bangladesh. Karenanya setiap menjelang perayaan hari besar seperti Idul Fitri, warga yang merantau akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama sanak keluarga. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang wajib dilakukan oleh para orang perantauan di Bangladesh. dhakatribune.com
Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.


Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Warga Hindu menari bersama dengan tubuh berlumuran bubuk pewarna saat merayakan Festival Durga Puja di Dhaka, Bangladesh, India, 23 Oktober 2015. Ap Photo
Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.


Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Kota Dhaka, Bangladesh tergenang dengan air banjir bercampur darah kurban Idul Adha. Independent.co.uk Edward Rees
Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.


Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

REUTERS/Suhaib Salem
Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.


Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

TEMPO/Tony Hartawan
Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.


Buntut Teror di Kafe, Bangladesh Larang Siaran Da'i Kondang  

12 Juli 2016

Gambar yang diambil dari halaman Twitter SITE Intel Grup menunjukkan pria diduga pelaku teror di Dhaka, Bangladesh pada Jumat (01/07). SITE Intel Grup telah mengidentifikasi lima pria yang diduga merupakan pelaku teror yang menewaskan 20 pengunjung (18 di antaranya turis asing) sebuah kafe di Dhaka. SITE Intel Group/Handout via Reuters
Buntut Teror di Kafe, Bangladesh Larang Siaran Da'i Kondang  

Pemerintah Bangladesh secara resmi mengeluarkan larangan penyiaran saluran televisi Peace TV setelah teror di kafe yang menewaskan 22 orang.