TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta, Bambang Dwi Hartono, mengatakan dia telah mengambil kesimpulan bahwa banyak kader yang tidak menginginkan partai berlambang banteng itu mengusung calon gubernur inkumben pada pilkada 2017. Hal tersebut ia sampaikan saat melantik sejumlah pengurus PDIP DKI Jakarta di kawasan Tebet, Ahad, 31 Juli 2016.
Bambang berujar, selama masa reses, 28 kader PDIP anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta telah menyerap aspirasi warga dari masing-masing wilayah. "Kesimpulannya, mereka (warga) tidak ingin pemimpin yang kurang arif dan bijaksana," kata bekas Wali Kota Surabaya itu.
Bambang menuturkan aspirasi tersebut sudah ia sampaikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Intinya, kata Bambang, mayoritas masyarakat, berdasarkan aspirasi yang diserap anggota DPRD, tidak menginginkan calon gubernur inkumben untuk kembali memimpin Jakarta.
Setelah menyampaikan hal itu kepada Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Bambang mengaku akan terus memperjuangkan suara mayoritas tersebut. Apalagi, kata Bambang, sebagai ketua, ia harus bertanggung jawab memperjuangkan suara terkuat di daerah yang dipimpin.
Bambang mengimbuhkan sudah sepatutnya kader lain, dari kepala, badan, hingga sayap, bisa menangkap sinyal dukungan partai tingkat daerah tersebut. Ia berharap tidak ada lagi keraguan bagi kader setelah sinyal tersebut disampaikan. "Semoga kader yang masih bingung dalam menangkap sinyal sudah bisa ditarik (ke partai) lagi," tuturnya.
Bambang meminta semua kader tidak ragu dalam menentukan sikap. Sebab, dari tingkat DPD sudah jelas akan sinyal yang dilontarkan. "Nah, kalau saya sebagai pimpinan tidak meneruskan suara, itu salah saya. Perkara keputusan pimpinan beda, itu soal nanti. Sampai hari ini saya masih berkomitmen menyuarakan aspirasi dari bawah," ucapnya.
LARISSA HUDA