Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Sekadar Bermain, Sesuaikan Mainan dengan Usia Anak

image-gnews
Ilustrasi anak-anak dan mainan. Shutterstock.com
Ilustrasi anak-anak dan mainan. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Saat bermain, anak belajar melatih pancaindranya. Ada rasa ingin tahu yang sangat besar pada naluri anak. Mereka selalu ingin meniru aktivitas orang dewasa di sekitarnya. "Karena itu, mainan yang diberikan orang tua harus sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak," kata psikolog anak, Mutiara Padmosantjojo.

Menurut Mutiara, ada empat bentuk permainan dan mainan yang seharusnya diberikan kepada anak. Pertama, bermain sensorimotor, yaitu kegiatan bermain yang diterapkan kepada anak dari bayi sampai 2 tahun. "Pada fase ini, permainan ditekankan untuk mengendalikan pancaindra dan gerakan," ujarnya.

Biasanya, mainan yang diberikan kepada anak adalah mainan yang bisa mengeluarkan bunyi riang dan berbentuk makhluk hidup. Contohnya, mainan yang digantung di atas tempat tidur, yang bisa mengeluarkan suara gemerincing. Ada pula bentuk mainan tidak berbahaya bila dimasukkan ke mulut anak, biasa disebut teether. "Semua mainan ini untuk merangsang anak menggunakan pancaindranya," tutur Mutiara.

Pada masa transisi, saat hendak memasuki fase berikutnya, yakni sekitar umur 12-13 bulan, anak masuk ke tahap bermain pura-pura. Ini adalah permainan yang mulai menirukan kegiatan orang dewasa. Maka mainan yang biasa diberikan adalah mobil-mobilan, boneka, dan alat memasak. "Dengan catatan, ukuran mainan itu tak boleh kecil karena kecenderungan anak yang suka menelan mainan," ucapnya.

Saat di atas usia 2 tahun, anak biasanya sudah bisa berjalan, melompat, berbicara, dan mengenal sesuatu. Maka permainan yang bisa diberikan adalah mainan yang bisa merangsang kegiatan fisik anak. Contohnya, sepeda, bola, dan permainan yang merangsang otak anak. "Mainan yang diberikan harus bisa merangsang saraf motorik kasarnya," kata Mutiara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah di atas usia 4 tahun, baru masuk ke permainan yang lebih matang. Bentuk mainan juga sudah variatif. Segala bentuk mainan bisa digunakan pada fase ini, termasuk video game. Dengan permainan ini, anak akan belajar berinteraksi sosial dengan sesamanya. "Kejujuran, kerja keras, dan solidaritas sudah dibangun pada fase ini," ujar Mutiara.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Kapan Anak Boleh Main Gadget?
Board Game Tingkatkan Kecerdasan Anak
Anak Perempuan Lebih Bebas Pilih Mainan daripada Lelaki


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

50 hari lalu

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

50 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.