TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta publik dan kalangan pers bersabar menanti pengumuman calon Gubernur DKI Jakarta yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
“Pada saatnya nanti, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PDIP akan menyampaikan langsung persoalan DKI Jakarta,” kata Risma setelah meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Kamis, 11 Agustus 2016.
Risma menyatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno akan menyampaikan langsung kepadanya jika memang dia yang akan diajukan menjadi calon Gubernur DKI. “Nanti Ibu Mega pasti panggil langsung kalau, misalkan, saya diberi rekomendasi. Kalau tidak (mendapat rekomendasi), ya tidak,” ucapnya. Namun Risma memastikan belum dipanggil Megawati untuk membahas pilkada atau menerima rekomendasi pencalonan.
Baca: Pilgub DKI: Dukungan ke Risma Menguat, PDIP Bikin Kejutan?
Risma pun membantah telah bertemu dengan Megawati di Jakarta pada Rabu malam, 10 Agustus 2016. Tapi dia mengakui memang kemarin berada di Jakarta pada Rabu kemarin. “Kemarin malam, saya ketemu orang. Saya di Jakarta kemarin malam. Tapi bukan untuk itu (ketemu dengan Mega).”
Menurut kabar yang santer beredar, pada Rabu kemarin, Mega dan Risma menggelar pertemuan untuk membahas pilkada DKI 2017. Pada saat yang sama, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama sedang diserang manuver kemungkinan ada partai pendukungnya yang membelot. Sejauh ini, Ahok disokong tiga partai, yakni Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Golongan Karya. (Baca: Jika Partai Batal Dukung, Ahok: Berarti Saya Sial Ditipu)
Lagi-lagi, Risma mengaku tidak bernafsu menjadi Gubernur DKI. Dia ingin tetap menjadi Wali Kota Surabaya. “Kalau aku ditanya, jujur, aku pingin di Surabaya. Bagaimana pun, aku sudah berjanji kepada warga Surabaya,” tuturnya.
Dia mengatakan alasan lain yang membuatnya ingin tetap menjadi Wali Kota Surabaya adalah warga kota tersebut belum semuanya sejahtera. Persoalan kesejahteraan warga Surabaya, menurut dia, menjadi pertimbangan paling berat. Karena itu, Risma lebih banyak diam selama ini ketika ditanyai wartawan.
MOHAMMAD SYARRAFAH